Kupang,mutiaratimur.net
Dalam rangka meningkatkan pembangunan ke depan,
Indonesia akan mengembangkan sistem pengelolaan satu data. Hal inilah yang mendorong pemerintah agar semakin
serius mempersiapkan semua perangkat dan kebutuhan yang dapat menunjang
pengelolaan sistem satu data. Menyikapi semangat Indonesia dalam Satu Data, Badan Pusat Statistik/BPS Provinsi NTT sebagai
lembaga penyedia data untuk kebutuhan pembangunan di wilayah NTT pada hari Kamis (5/12)
melaksanakan kegiatan Sosialisasi bagi
wartawan, dengan tema menuju Satu Data Indonesia di hotel Sotis.
Kepala BPS NTT, Darwis Sitorus dalam sambutan
pembukaan Sosialisasi yang dibacakan oleh menyatakan dari sisi regulasi, lahirnya
Perpres nomor 39 tahun 2019 menekankan sistem pengelolaan data dalam
pembangunan sekarang tidak lagi bersifat sektoral tetapi terkonsentrasi atau terpusat
pada sistem satu data. Karena itu untuk proses ini bisa berjalan, maka
koordinasi penghimpunan data dari setiap sektor di setiap kabupaten/kota perlu
dibangun.
Menurut beliau, “Perpres nomor 39 tentang satu data
Indonesia, merupakan babak baru dalam tata kelola dan persoalan data dan
informasi statistik sektoral di Indonesia. Jika sebelumnya data statistik dikelola
oleh masing-masing sektor atau instansi, lahirnya perpresn tersebut menuntut
kita untuk mulai berbenah secara bersama dan terkoordinir meningkatkan data
yang berkesinambungan, akurat dan tepat. Dalam hal ini BPS Provinsi dan
kabupaten/kota memikul amanah sebagai pembina penghimpunan data di daerah,
sehingga bertanggung jawab dalam pembinaan penyiapan data, mempunyai peranan
penting dan utama demi kebutuhan data yang lengkap dan akurat bagi permintaan
informasi dari pelbagai pihak di daerah untuk kepentingan pengembangan atau pembangunan
masayarakat.”
Lebih lanjut beliau mengharapkan, “ awak media,
aktivis pemberitaan, jurnalis, wartawan/i media cetak, media elektronik dan on line
agar mampu selaku corong dan garda
terdepan dalam mengupdate data yang tepat. Berperan penting selaku penyebar informasi dengan interpretasi yang tepat, tidak multitafsir, berita berbobot, independen dan berimbang. Dalam
prakteknya nanti tentu akan ada jalan
kerja yang harus kita hadapi bersama
dalam mensukseskan satu data Indonesia. Keterbatasan tenaga, anggaran,
peralatan dan sumber daya boleh jadi akan menggoyahkan keteguhan kita di awal
masa transisi. Namun yakinlah perubahan itu akan menuju ke arah yang lebih baik,
sehingga menghasilkan data statistik yang lebih baik dan adanya sistem satu
data nasional yang tertata secaralebih baik.”
BPS Provinsi NTT berniat akan berupaya secara intensif
menggerakan semua sektor kabupaten/kota terkait dengan hal ini untuk
menyediakan data, terutama data fundamental, srtategis seperti data di sektor sosial, pendidikan,
pertanian dan kesehatan serta pariwisata. Semua sektor ini penting tetapi
sektor pariwisata kini menjadi pendobrak peningkat ekonomi utama yang
menggerakan sektor-sektor lainnya, seperti, kontruksi, keuangan, transportasi
dan pertanian. Karena itu dalam rencana selanjutnya BPS Provinsi menyadari, data menjadi sangat penting rancangan pembangunan.
Pembangunan memang mahal dan sulit, tapi pembangunan tanpa data akan menjadi
sangat mahal dan lebih sulit. BPS
Provinsi NTT kini dalam pembangunan yang akan datang berkomitmen mengembangkan sistem satu data
untuk mendukung seluruh kegiatan demi kesejahteraan masyarakat. Kira-kira
demikian semangat BPS Provinsi NTT dalam menyikapi penerapan sisatem satu data
Indonesia.
Sosialisasi menuju Indonesia satu data yang digelar
BPS NTTdengan nara sumber yang terdiri dari: Kepala BPS Provinsi NTT, Darwis
Sitorus, S.Si,M.Si topik pembicaraan tentang Data Strategis, Kabid Statistik
sosial, Desmon Sinurat: Sosialisasi SP2020; Kepala Seksi Niaga dan Jasa Abdul
Azis, SST: Memahami Inflasi dan Kajian Pariwisata dan; Kepala Seksi Diseminasi
dan Layanan Statistik Indra Souri, SST, M.Si: Statistik Dasar 101. ***