Kupang, mutiaratimur.net
Badan Organisasi Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW)
NTT yang dinakodahi oleh Dra. Kristofora B. Bantang memiliki semangat dan motivasi untuk melakukan gerakan kaum perempuan dengan maksud mendukung program Gubernur dan
Wakil Gubernur yang bervisi dalam slogankan, NTT Bangkit, NTT sejahtera.
Menurut Ketua BKOW NTT Kristofora, organisasi perempuan adalah wadah yang tepat bagi kaum perempuan untuk
mengekspresikan dirinya mendukung pemerintahan sekarang. Tak ada cara lain bila
perempuan hendak berpartisipasi membangun daerah NTT sebaiknya mengambil bagian
dalam organisasi perempuan.
Karena rasa terpanggil turut sertanya perempuan
dalam pembangunan di NTT, Kristofora Ketua BKOW NTT bekerjasama dengan organisasi
perempuan di tingkat pemuda dan mahasiswa di Kota Kupang mengadakan kegiatan Konsolidasi organisasi perempuan
dalam bentuk diskusi publik dengan tema: Peran Organisasi Perempuan Dalam
Mengaktualisasikan Program Pemerintah
Menuju NTT bangkit dan Sejahtera. Forum
konsolidasi tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, (28/1/2020) di aula Rumah
Jabatan Gubernur NTT.
Sebagai pemantik diskusi publik, forum konsolidasi
mengangkat issue-issue yang sedang dihadapi perempuan di Provinsi NTT yang terlihat sangat kompleks dan terus
berjalan dari waktu ke waktu, antara lain persoalan kemiskinan yang paling
rentan dialami perempuan, angka kematian ibu dan bayi baru lahir yang terus
naik, kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam berbagai bentuk terus
meningkat.
Berdasarkan Data Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TPA) Provinsi NTT memperlihatkan data Januari-April 2019 sudah
terdapat 60 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dari 60 kasus yang
ada, 40 kasusnya terjadi dalam rumah sendiri, yang lainnya terjadi di rumah
keluarga, penginapan, kos-kosan dan lain-lain.
Uraian
persoalan itu diekplorasi lebih jauh oleh para nara sumber dengan topik yang
disiapkan oleh penyelenggara diskusi konsultasi publik, yaitu: Ketua DPRD Provinsi NTT.Ir. Emilia J.Nomleni
dengan topik Peran DPRD dalam mendukung kebijakan dan anggaran bagi
Organisasi Perempuan dalam Mengaktualisasi Program Pemerintah menuju Bangkit
dan Sejahtera;Ketua Tim Penggerak PKK/Penasehat Organisasi Perempuan NTT, Ibu
Julie Sutrisno Laiskodat dengan topik: Peran Organisasi Perempuan dalam mendorong
Percepatan Perubahan Situasi dan Status Kehidupan Perempuan yang Kritis, Mandiri
dan Bebas dari Berbagai Sisi kekerasan danKemiskinan; Kepala Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi NTT: Ibu Silvia Peku Djawang
dengan topik : Kebijakan Pemerintah Provinsi dalam Mendukung Percepatan
Pembangunan yang Responsif Gender di Provinsi NTT menuju NTT Bangkit dan
Sejahtera;Nara Sumber Pembanding Dr. David Pandie, M.SL dengan topik: Catatan Kritis
Terhadap Paparan ketiga Narasumber terkait Peran dan Posisi Organisasi
Perempuan dalam Mendorong Perubahan dan Dukungan terhadap Program Pemerintah
NTT Bungkit dan Sejahtera.
Kegiatan seharian dari organisasi perempuan, BKOW
Provinsi NTT melibatkan selain organisasi-organisasi yang beranggotakan kaum
perempuan, tetapi juga oganisasi lainnya seperti PMKRI, GMKI, HMI dan NGO/LSM
lokal yang bergerakan dalam issue perempuan dan anak serta para awak media.
Kegiatan ini melahirkan ouput, antara lain: terbangunanya semangat solidaritas
perempuan dalam upaya mencegah danmenanggani pelbagai persoalan perempuan dan
anak di NTT; terbangunnaya semangat kerja bersama membebaskan perempuan dan
anak dari persoalan kemiskinan, traffiking,kekerasan berbagai bentuk dan
motif,kesehatan,keterbatasan sumberdaya, ketrampilan,sosial dan ekonomi; terbangunanya
kekuatan organisasi perempuan lintas issue, agama, profesi dan generasi demi
teraktualisasinya program pemerintah NTT sekarang.***