Oleh : Ila karmila
Mahasiswa Sosiologi FISIP UndanaKupang
Media massa marak membicarakan penyebaran Virus Corona yang membawa kekuatiran bagi khalayak. Maraknya info penyebaran virus ini sangat menakutkan karena berasal dari hewan yang kemudian beralih ke manusia. Saat ini penyebaranya tanpa melalui hewan lagi tetapi dapat ditularkan kepada sesama manusia dengan angka kematian secara global cukup banyak. Saat ini kurang lebih 9.867 jiwa, dan mencapai sekitar 242.713 kasus sedangkan 84.926 diantaranya sudah dinyatakan sembuh sampai tanggal 20 maret 2020 (Kompas.com) dengan jumlah Negara dan wilayah yang terjangkit kurang lebih 160 negara (Liputan6.com). Informasi ini kemudian terdengar sampai ke pelosok Negeri bahkan pelosok negeri yang tertinggal sekalipun mendapat informasi penyebaran Covid – 19. Hal ini dapat memberikan dampak dalam hal ini kekwatiran masyarakat akan semakin bertambah yang membuat masyarakat seolah hidup di bawah tekanan kekwatiran .
Hemat saya ketakutan dari masyarakat sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat seperti beberapa kebiasaan dan kewajiban dalam masyarakat untuk sementara waktu di berhentikan. Salah satunya Instansi pendidikan yang terpaksa sementara waktu diberhentikan untuk mengatasi penyebaran Covid -19 dari dan kepada orang lain. Pemberhentian kegiatan belajar ini tidak semata-mata membiarkan para peserta didik dan pendidik berdiam diri tetapi di himbaukan untuk melaksanakan E-learning guna untuk berjalanya proses belajar mengajar agar tidak ketinggalan materi .
KETAKUTAN MASYARAKAT
Bagaimana dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini?Tentunya kita ketahui bersama kita semua sedang berada dalam zona ketakutan yang cukup tinggi sehingga mendorong kita untuk terus berwas-was dalam melakukan tindakan apapun.Dalam kehidupan sosial kita sudah mulai mengisolasi diri kita untuk sementara waktu tidak bersalaman dalam hal ini berjabat tangan dan juga menjauhi tempat –tempat umum. Rasa takut ini juga membawa dampak pada proses ekspor import. Selain itu, juga proses akses transportasi baik antara negara maupun antara daerah seperti beberapa daerah di Indonesia sudah menghimbau untuk menutup akses transportasi salah satunya Propinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 15 Maret 2020 menutup akses pintu masuk di perbatasan Timor lesteke Indonesia (Tempo .com). Proses penutupan akses transportasi untuk sementara waktusangat mempengaruhi beberapa kegiatan tertentu yang sebelumnya sudah di rancang baik masyarakat maupun pemerintah .
Hemat saya, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah penyebaran virus Corona. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi kerumunan dan interaksi dengan orang-orang yang tidak dikenal. Proses pencegahan ini menjadi urgen mengingat virus corona memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat. Dalam situasi genting ini, berdiam di rumah, menjaga pola makan dan olahraga secukupnya menjadi suatu opsi solutif dan antisipatif.
PARTISIPASI
Menyikapi wabah Covid-19, banyak masyarakat yang berada di zona ketakutan , namun tidak berpartisipasi dalam proses penanggulangan. Hal ini di karenakan masyarakat belum memahami covid -19 baik tanda-tanda terserang maupun caraa menanggulangi. Maka di perlukan kerja sama sebagai bentuk partisipasi anatara pihak masyarakat maupun pihak pemerintah khususnya di bidang kesehatan untuk dapat memberi sosialisasi kepada masyarakat khususnya masyarakat pedalaman yang kurang mengupdate sosial media .
Hemat saya, partisipasi ini tidak hanya dilakukan oleh pihak pemerintah namun harus ada kerja sama dari pihak masyarakat dalam artian masyarakat harus turut berpartisipasi dimana masyarakat tidak hanya menjaga kebersiahan di luar rumah saja atau meninggalkan beberapa kebiasaan di luar rumah.Namun masyarakat dianjurkan untuk menjaga kebersihan di dalam rumah melakukan kebiasaan yang dapat mencegah proses penyebaran Covid .
Partisipasi yang sangat di butuhkan ialah partisipasi dari pihak rumah sakit yakni pihak rumah sakit dapat memfasilitasi masyarakat khususnya dengan memberikan pemeriksaan gratis dan juga juga memfasilitasi beberapa peralatan khusus sehingga bagi korban yang sudah terdeteksi bisa di tindaklanjuti dengan baik agar tidak menyebar ke orang lain .Dalam artian partisipasi yang di butuhkan ialah antara kedua pihak bekerjasama dengan baik sehingga apa yang menjadi lawan kita saat ini bisa di atasi dengan cepat agar mengurangi korban Covid-19 ini .
ANTISIPASI
Beranjak dari partisipasi masyarakat perlu mengantisipasi yakni melakukan hal – hal yang perlu untuk menanggulangi proses penyebaran covid -19 ini . Hemat saya untuk proses kegiatan belajar E-learning merupakan salah satu antisipasi dari pihak pemerintah untuk mengatasi proses penyebaran wabah Covid dari satu orang ke orang yang lain , yaitu kita harus mengisolasi diri selama kurang lebih 14 hari untuk tidak berada dalam kerumunan, tempat – tempat umum , tidak keluar rumah. Di sini perlu partisipasi dalam artian respon masyarakat terhadap kebijakan ini. Apakah memang pada kurun waktu 14 hari masyarakat benar – benar tidak melakukan kegiatan di luar rumah ataupun sebaliknya ,maka di perlukan partisipasi yang cukup intensif dari pihak masyarakat sehingga kebijakan pemerintah benar –benar berjalan dengan baik sebagai proses antisipasi .
Hemat saya banyak orang berpikir mengapa harus 14 hari, maka di perlukan penjelasan untuk dapat dipahami. Dalam kurun waktu 14 jika seseorang kontak dengan apapun yang trinfeksi Covid-19 maka di tunggu sampai 14 hari jika dalam waktu 14 tidak ada gejala maka orang tersebut tidak terinfeksi dan waktu 14 hari ini dapat membantu memotong rantai penularan jika semua orang berda dalam rumah atau menjauhi kerumunan. Mengapa harus berada dalam rumah? Karena jika dalam waktu 14 hari dgunakan untuk jalan-jalan maka tidak ada manfaat dari himbauan yang ada. Contoh di hari kesepuluh seseorang terkoneksi dengan apapun yang terinfeksi Covid-19 maka sampai hari ke -14 belum ada tanda-tanda maka di hari ke -15 dia akan kembali berkumpul dengan banyak orang maka dengan tidak sengaja dia menyebarkan Covid-19 kepada orang lain. Proses antisipasi juga merupakan bagian dari kerja sama dimana kita dapat melakukanya untuk orang lain.
INFORMASI
Hemat saya, di tengah wabah covid 19, media harus bijak dalam memfilter informasi yang masuk sehingga setiap informasi dapat diterima dan digunakan masyarakatt dengan baik pula , agar tidak menciptakan Hoax. Dalam artian media merupakan penyalur informasi dari satu orang ke orang yang lain yang dapat di akses kapan saja dan dimana saja secara mendunia. Maka media harus dapat memberi kontribusi yang baik bagi masyarakat dan juga masyarakat sebagai pengguna sosial media yang kerap akses harus lebih bijak dalam menggunakan sosial media.
Dalam artian tidak menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenaranya yang mengakibatkan kekwatiran masyarakat semakin tinggi , merusak nama baik orang dan diskriminasi, khususnya dalam menyebarkan informasi terkait penyebaran Covid-19 . ***