NTT Termasuk Satu dari Dua Provinsi Masih Negatif Covid-19, Gubernur VBL Minta Masyarakat Waspada Selalu


KUPANG,MT.NET - Hingga kini dari 34 Provinsi di Indonesia yang belum memiliki pasien  yang terindikasi terkena Covid -19 adalah Gorontalo dan NTT. Melihat keadaan sementara negatif untuk NTT dari Corona, Gubernur Viktor B. Laiskodat (VBL) terus dan tetap menghimbau masyarakat harus selalu waspada.
Waspada, kata yang paling tepat saat ini,  waspada dengan berusaha menjaga jarak, sosial distance, istirahat yang baik di rumah, menjaga sentuhan fisik, psychal distance, konsumsi makanan begizi, minum vitamin-vitamin, olah raga sesuai  kebutuhan dan berjemur setiap pagi di panas matahari. Semuannya itu demi imunitas dalam tubuh bertambah sehingga benih covid-19 dapat terhalaukan. 
Himbauan Gubernur sebagaimana disampaikan juru bicara, Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah NTT, Jelamu Ardus Marius, kemarin Sabtu (04/04/) yang terilis dalam Siaran Pers oleh Valeri Guru, Kasubag Pers dan Pengelola Pendapatan Biro Humas NTT.

“Bapak Gubernur selalu mendorong kita masyarakat NTT walaupun status kita masih negatif tetapi kita harus tetap waspada; tetap siaga; tetap menjaga kesehatan; tetap menghindari kerumunan atau tidak mengumpulkan banyak orang; tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang tetapi lebih banyak berada di dalam rumah; kecuali ada hal-hal yang sangat penting untuk ke pasar; ke mall dan sebagainya,” tandas juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Jelamu Ardu Marius.
Marius menambahkan beberapa hal sebagai upaya pencegahan virus, "beribadahlah dari rumah  melalui teknologi online; hendaknya selalu mencuci tangan dengan sabun secara rutin; menjaga kesehatan; makan makanan yang bergizi; berjemur di matahari. Berjemur menurut para ahli, pukul 10.00 wita sampai dengan 10.15 adalah waktu yang sangat baik untuk berjemur. Mudah-mudahan semua informasi yang positif yang kita terima dari manapun kita olah dan dijadikan dasar untuk mengontrol kesehatan kita masing-masing,” pinta mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT.

Sebagai Gubernur, beliau sangat peduli dengan warganya dari bahaya virus yang kini lagi pandemik di dunia, termasuk  Indonesia, sehingga pantaslah Gubernur senantiasa menghimbau agar masyarakat tetap memperhatikan standar pencegahan corona virus deases 19 yang ditetapkan WHO.
NTT sampai sekarang selama merebaknya virus tersebut masih dalam posisi aman atau negatif, termasuk salah satu dari dua provinsi di Indonesia. Walapun masih negatif, tentu masyarakat diharapkan tetap waspada, siaga selalu karena tidak mungkin disaat lengah dapat menjadi hal yang tidak diinginkan bersama, status negatif bisa berubah.

Gubernur VBL pun menyadari, situasi ekonomi pada situasi sekarang mengalami kesulitan. Karena itu solidaritas untuk saling membantu antara sesama masyarakat, untuk saling mengisi satu dan yang lain dari kekurangan ekonomi diperlukan. Pemerintah tentu tidak akan menutup mata soal dampak ekonomi keluarga saat ini. Perhatian pemerintah terlihat dengan adanya alokasi anggaran 272 Milyard untuk membantu masyarakat dari kekurangan pangan, terutama masyarakat tingkat pendapatannya rendah sebagaimana telah dipublish perbagai media hari-hari sebelumnya.

Dan dalam situasi  Indonesia darurat karena corona virus, melalaui Karo Humas dan Protokol NTT, Marius disampaikannya,"Bapak Gubernur mendorong kita semua untuk berbela rasa dengan sesama kita. Bapak Gubernur mendorong kita untuk saat-saat yang serba sulit ini; kita benar-benar mewujudkan solidaritas kemanusiaan; saling membantu yang kurang. Karena kita tahu saat ini ekonomi sedang tidak bergerak karena wabah pandemik Covid-19. Karena itu, kita harapkan masyarakat di seluruh NTT untuk saling bekerja sama; saling membantu satu sama lain; tidak saling mencurigai termaksud terhadap ODP yang datangdari luar NTT; apalagi mengucilkan mereka.
Itu harus dihindari."

Tentang perkembangan ODP dan PDP di NTT. Berdasarkan data dari Gugus Tugas yang dirilis semalam Orang Dalam Pemantauan (OD) berjumlah 692 orang dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) 12 orang.***

Iklan

Iklan