Kupang, mutiarazimur.net-Pandemi covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor dan tidak terkecuali dampak ekonomi yang dialami oleh para millenials atau usia produktif. Salah satu bentuk upaya pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur untuk mengatasi dampak ini adalah dengan melakukan kerjasama dengan pemerintah pusat melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Dirjen Vokasi Kemdikbud Ristek RI dalam program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) bagi para millenials.
SMK Negeri 4 Kupang sebagai salah satu lembaga yang dipercaya untuk mengelola pelatihan PKW bagi 25 orang peserta untuk pelatihan teknik las busur manual selama 200 jam tatap muka dan di akhir dari kegiatan pelatihan tersebut, setiap peserta diberikan bantuan rintisan modal usaha berupa paket peralatan las dan bahan produksi.
Semi Ndolu, S.Pd selaku kepala SMKN 4 Kupang dalam press rilisnya mengatakan bahwa peserta tidak hanya dilatih kompetensi las dan diberikan peralatan las dan bahan saja , namun juga dihubungkan dengan lembaga Penyedia modal usaha seperti Bank BRI dan Koperasi Sangosai dalam penandatanganan MoU pada akhir Nopember lalu. Kami juga akan terus melakukan pendampingan bagi para peserta untuk bisa survive dalam usaha karena telah kami siapkan website marketplace sehingga peserta akan lebih mudah memasarkan produk dan jasa las mereka.
Hadir dalam acara penyerahan bantuan peralatan las tersebut yang bertempat di aula SMKN 4 Kupang pada Rabu, 8-12-2021 adalah Kepala Dinas Perindag Prov. NTT (Ketua Harian Dekranasda NTT) dan sejumlah pengurus Dekranasda NTT yang juga turut memberikan apresiasi bagi SMKN 4 Kupang yang tak henti-hentinya memberikan kontribusi dan inovasi bagi pengembangan ekonomi kreatif khususnya bagi generasi muda. SMK ini menjadi sekolah model sekaligus sekolah imbas bagi yang lain. Karena itu kepada para peserta pelatihan, diharapkan setelah menerima bantuan peralatan dan bahan ini, jangan tidur, tapi terus berusaha dan mengembangkan usaha melalui keterampilan/skill yang sudah diperoleh. pemerintah Nusa Tenggara Timur sangat mendukung program-program pemberdayaan masyarakat seperti ini, sehingga peserta pelatihan juga harus terus semangat membuka usaha apalagi masih usia produktif.
Senada dengan itu, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat selaku Ketua Dekranasda NTT dalam arahannya melalui sambungan telepon, mengajak seluruh masyarakat khususnya kaum millenials untuk mulai memiliki pandangan “mengakar lokal, dihormati global”.
Para peserta PKW SMKN 4 Kupang ini menambah lagi jumlah 1.000 millenials peserta PKW yang ditraining oleh Dekranasda NTT melalui 17 Dekranasda kabupaten melalui tenun. Sehingga total peserta PKW yang dilatih dan mendapatkan bantuan rintisan usaha dan sekaligus menjadi calon wirausaha baru berjumlah 1.025 orang tahun ini. Selamat kepada seluruh peserta dan Terimakasih kepada SMKN 4 Kupang.*(mf/snf)