MTn,- Dalam rangka mengantisipasi melonjaknya kasus covid 19 varian Omicron, Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Kupang; Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK dan Kasdim 1604 Kupang, Letkol Inf. Sugeng Prihatin memantau kesiapan sejumlah fasilitas isolasi terpusat(isoter) dan RSUD SK Lerik pada hari Selasa (8/2).
Pemantauan ini merupakan hasil kesepakatan bersama sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden sehari sebelumnya, Senin (6/2).
Turut serta dalam pemantauan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kupang, Ignasius Lega, SH, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, Kadis Nakertrans Kota Kupang yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Wali Kota dan Plt. Asisten I Sekda, Thomas Dagang, S.Sos, M.Si, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kupang yang baru dilantik, Ernest S. Ludji, SSTP, M.Si serta Direktur RSUD SK Lerik, dr. Marsiana Halek dan Kabag Tata Pemerintahan Setda Kota Kupang, Hengky Malelak, SSTP,M.Si.
Pemantauan dimulai dari Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) yang terletak di wilayah Liliba. Rombongan Wawali bersama Forkopimda diterima oleh Kepala Bapelkes, Meffi B. Eoh, SH bersama jajarannya.
Dalam penjelasannya saat mendampingi rombongan meninjau ruang isolasi, Meffi menjelaskan, Bapelkes Kupang yang merupakan salah satu UPTD dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, memiliki 5 asrama dengan total 64 tempat tidur.
Rencananya tiga asrama akan dijadikan sebagai ruang isolasi terpusat, sedangkan dua asrama lainnya akan menjadi tempat istirahat bagi para tenaga kesehatan yang bertugas merawat pasien covid 19.
Dia memastikan dalam waktu 2 minggu ke depan ruangan-ruangan tersebut sudah bisa digunakan sebagai fasilitas isolasi. Wawali selain melihat kondisi kamar isolasi juga memastikan kesediaan air, listrik, fasilitas wifi, juga ketersediaan mobil ambulance untuk merujuk jika ada pasien yang kritis serta mobil operasional untuk mengangkut tenaga kesehatan. Wawali minta pihak Bapelkes untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi yang telah menentukan lokasi tersebut sebagai fasilitas isoter, untuk melengkapi fasilitas yang belum ada.
Setelah Bapelkes, Wawali bersama rombongan melanjutkan peninjauan di Puskemas Penkase-Oeleta yang juga disiapkan menjadi fasilitas isolasi terpusat. Di sana mereka diterima oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Kupang, Rudi Priyono,SKM, M.Kes, dan para petugas.
Rudi menjelaskan, Puskesmas Penkase-Oeleta saat ini memiliki 10 ruangan dengan 25 tempat tidur untuk pasien covid 19. Mereka juga telah menyiapkan petugas kesehatan khusus untuk fasilitas tersebut.
Sama seperti di Bapelkes, Wawali minta Dinas Kesehatan memastikan ketersediaan air, listrik dan wifi. Dinas Kesehatan juga diminta untuk berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk pengamanan jika sudah ada pasien positif yang diisolasi di sana.
Lokasi terakhir yang dipantau adalah RSUD SK Lerik. Saat ini rumah sakit tersebut memiliki 10 ruangan isolasi dengan 20 tempat tidur. Karena belum ada pasien covid yang dirawat, untuk sementara ruang isolasi tersebut dipakai sebagai ruang perawatan pasien pneumonia.
Selain memantau ruang isolasi, Wawali bersama rombongan juga berkesempatan meninjau generator oksigen yang sudah mulai beroperasi, baik untuk menyuplai oksigen central, dengan kapasitas produksi 300 ml/jam maupun untuk pengisian tabung oksigen hingga 23-24 tabung oksigen/hari.
Direktur RSUD SK Lerik, dr. Marsiana Halek memastikan dengan kapasitas produksi saat ini, masih mampu memenuhi kebutuhan oksigen jika semua tempat tidur di ruang isolasi sudah terisi. Pihak RSUD SK Lerik juga sudah menyiapkan langkah antisipasi, jika kasus melonjak dan produksi generator oksigen belum mencukupi, pihaknya juga menyiapkan oksigen konsentrator.
Dalam keterangan pers kepada wartawan usai melakukan pemantauan, Wawali memastikan Pemkot Kupang siap menghadapi masuknya gelombang covid 19 varian omicron. Fasilitas isolasi terpusat yang sudah ditunjuk saat ini sudah 80 persen siap, tinggal melengkapi beberapa fasilitas pendukung yang belum ada. Untuk itu Wawali mengimbau Warga Kota Kupang untuk tidak kuatir.
“Kami berharap yang terbaik, tapi mempersiapkan untuk kemungkinan terburuk,” ungkapnya. Diakuinya saat ini jumlah pasien dengan gejala berat sangat sedikit karena sebagian besar warga sudah divaksin. Wawali juga mengharapkan dukungan TNI/Polri dalam upaya penegakkan protokol kesehatan.
Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK, memastikan dukungan Polri dalam upaya menegakkan protokol kesehatan dan percepatan vaskinasi. Kapolresta juga kembali menegaskan dua poin penting yang ditekankan Presiden RI kemarin, yakni percepatan vaksinasi dan peningkatan prokes.
Dukungansenada juga disampaikan Kasrem 1604 Kupang, Letkol Inf. Sugeng Prihatin. Menurutnya anggota TNI siap memberikan dukungan jika Pemkot Kupang kembali menggelar operasi penertiban dan penegakkan prokes. *(Mtn/PKP)