Kupang, mutiara-timur.com// BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika ( BMKG) Kupang, NTT, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT dan Dinas Perhubungan Provinsi NTT menghimbau warga masyarakat akan adanya cuaca ekstrem selama hari-hari menjelang akhir tahun 2022 dan awal tahu 2023. Himbauan itu mulai dengan pengantar dari Kepala Biro Adminitrasi Pimpinan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pricila Parera tentang perhatian pemerintah akan situasi dan kondisi alam terkini yang perlu diketahui masyarakat NTT, supaya selalu waspada.
Demikian informasi masalah cuaca ekstrem disampaikan oleh tiga lembaga Pemerintah di NTT saat jumpa Pers di kantor Gubernur Provinsi NTT, hari Kamis (29/12/2022).
Pricila Parera, Kepala Biro Adminitrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT beri pengantar Jumpa Pers (foto, 29/12/22) |
" Secara umum diperkirakan dari tanggal 28-31 Desember 2022-1 Januari 2023 merupakan puncak cuaca ekstrem. Lalu akan meredah mulai tanggal 2 atau 3 Januari. cuaca ekstrem ini melanda seluruh wilayah Indonesia, terutama Jabodetabek, Jawa seluruhnya, NTT, dan NTB," ungkap Kepala BMKG Stasiun Eltari Kupang, Agus Sudiono Abadi.
Kepala BMKG itu pun mengatakan “Pada tanggal 24-25 Desember kemarin itu terjadi adanya tropical cyclone ke Australia dampaknya pada tanggal 24-25 Desember 2022 hujan lebat disertai angin seperti kita alami,” ucap beliau.
Agus Sudiono meneruskan, bahwa dari prediksi kondisi global dan prekiraan hujan secara regional dan pre habilistik model yang diperkirakan BMKG, curah hujan dengan intensitas ringan dan sangat lebat masih berpotensi di seluruh wilayah NTT selama sepekan kedepan. Karena itu BMKG Eltari keluarkan surat peringatan dini 7 harian, 3 harian, 1 harian, dan 3 jam sekali.
" Itu yang kita update, jadi yang saya sampaikan disini untuk 7 hari kedepan hampir di seluruh wilayah NTT mengalami potensi cuaca ekstrem. Jadi ini kita bicara soal cuaca. Ingat, kita bukan bicara badai tetapi fokus pada soal ancaman cuaca ekstrem,” ujar Kepala BMKG.
Beliau juga menyamaikan agar masyarakat selalu waspada pada angin yang terjadi. Sebab hampir setiap 5 menit muncul angin kencang sekali.
"Sekarang kita lihat setiap 5 menit ada angin kencang, seperti sudah terjadi 1-2 hari kita hadapi begitu angin datang terasa kencang sekali," tutur Agus.
Dikemukakanya pula kecepatan dan arah angin di wilayah NTT pada periode sepekan kedepan.Kecepatan dan arah angin pada arah Barat, Barat Laut, rata-rata 10-25 knot atau 10-45 km per jam. Kecepatan dan arah angin maksimum dapat mencapai 50 km per jam.
Dalam hal Gelombang dijelaskannya, bahwa tinggi gelombang, pada hari Sabtu, 31 Desember 2022, wilayah NTT mengalami gelombang yang sangat tinggi akibat arah angin yang bertiup dari Barat Daya sampai Barat Laut dengan kecepatan 8-30 knot, itu pada hari Jumat, tanggal 30 Desember 2022. Gelombang tinggi itu bisa mencapai 5-6 meter dan ini termasuk gelombang yang ekstrem.
Tinggi gelombang itu terjadi di Samudera Hindia, Selatan Sumba, Sabu, Selatan wilayah Kupang, dan Rote. Keadaan gelombang ini akan berlanjut sampai tanggal 1-2 Januari 2023. Karena itu masyarakat diingatkan agar waspada selalu dalam mengambil keputusan dan tindakan dari berbagai rencana. Untuk mengantisipasinya, Kepala BMKG, Agus Sudiono Abadi menurunkan rekomendasi untuk masyarakat dan pemerintah di NTT antara lain:
Pertama, masyarakat perlu memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Kedua, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
Ketiga, masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
Keempat, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
Kelima, menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
Keenam, mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
Ketujuh, terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui Website BMKG.
Ambrosius Kodo, Kepala BPBD NTT beri keterangan kepada Media, (foto, 29/12/22) |
Sementara itu Ambrosius Kodo, Kepala BPBD NTT menyampaikan cuaca ekstrem yang diinformasikan BMKG diupdate selalu oleh mereka di BPBD NTT. "Sekarang kita perhatikan cuaca ektrem lewat keadaan hujan belakangan ini terjadi. Disusul dengan angin kencang yang menimbulkan banjir, longsor, tingginya gelombang laut seperti disampaikan kepala BMKG. Mewakili Pemerintah Provinsi, BPBD NTT telah mengingatkan pemerintah kabupaten/kota sejak BMKG merilis perkiraan awal musim hujan di bulan Oktober 2022,” ungkapnya.
Bentuk perhatian lembaga tersebut akan masalah di musim hujan menurut Ambrosius, bahwa BPBD Provinsi NTT sudah mulai melakukan upaya-upaya memberikan informasi kepada masyarakat, diseminasi, selanjutnya melalui surat edaran yang ditandatangani oleh Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi.
“Sudah diingatkan kepada pemerintah kabupaten untuk meningkatkan kewaspadaan siap siaga, lalu kemudian kita tindaklanjuti dengan kordinasi teknis ke BPBD Kabupaten dan Kota," ucap Ambros.
Kepala BPBD NTT melanjutkan, " ketika memasuki liburan Natal dan Tahun Baru kita mendapatkan rilis dari BMKG bahwa ada potensi cuaca ekstrem. Dari situ kita langsung meningkatkan himbauan-himbauan kepada masyarakat, memanfaatkan media yang ada, apalagi pada beberapa hari terakhir ini publik sempat resah dengan informasi adanya badai. Padahal yang kita hadapi cuaca ekstrem, kita hanya butuh ketenangan dan kesiap-siagaan. Kesiap-siagaan untuk saudara-saudara yang tinggal di lereng, di pinggiran sungai, dan dataran rendah. Apabila ada hujan lebih dari 1 jam berintesitas tinggi kemudian objek dengan jarak 30 meter tidak jelas terlihat, maka harus melakukan evakuasi diri terlebih dahulu.
Apapun yang dilakukan pemerintah tidak akan bisa apabila warga masyarakat tidak peduli pada keselamatan dirinya masing-masing. Oleh karena itu terus kita dorong diseminasi informasi dari BMKG. Kita juga sejak bulan November 2022, sudah mengaktifkan posko siaga darurat bencana hidrometeorologis di kantor BPBD NTT. Lalu kemudian kita pastikan pusat pengendalian operasi bencana BPBD Provinsi yang bertempat di Lasiana aktif 7 x 24 jam,” ulas Ambros Kepala BPBD NTT.
Isyak Nuka, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT beri keterang kepada Media |
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka mengatakan, "prediksi cuaca untuk kondisi transportasi darat dan udara mudah diketahui sebagaimana telah digambarkan oleh Kepala BMKG dan BPBD tadi. Jika ada cuaca ekstrem bagi masyarakat mudah dikoordinasikan, tapi bagi urus laut tak mudah untuk kita prediksi tentang keadaan tersebut. Karena itu bila menghadapi kondisi cuaca ekstrem, seperti ini teman-teman operator di laut sudah tahu, biasanya mendapat info dari BMKG kemudian diolah, dan nantinya yang memberikan ijin berlayar adalah Sabandar,” ungkapnya.
Selanjutnya Kadis Isyak Nuka, juga megaskan, untuk sementara penyebarangan kapal Ferry diberhentikan. “Kapal Feri akan bisa berlayar kembali, maka masyarakat dihimbau agar selalu mengupdate informasi tentang kondisi gelombang yang memungkinkan kapal dapat berlayar. Jadi sekali lagi untuk sementara kapal Feri tidak berlayar. Masyarakat mau berangkat diharapkan terus cari tahu informasinya," ucapnya mengakhiri . *(go)