NTT, Kupang, mutiara-timur.com //UNIVERSITAS Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT menggelar wisuda sarjana bagi para mahasiswa yang sudah selesaikan semua urusan perkuliahan di Kampus tersebut. UPG 1945 NTT sebelumnya bernama PGRI, namun karena ada permasalahan internal, dan secara proses dilakukan perbaikan sesuai persyaratan regulasi sebuah perguruan tinggi, maka wajib hukumnya nama beralih UPG 1945 NTT. Karena itu terhitung sejak ganti nama dan kegiatan perkuliahan sekarang baru memasuki wisuda ke-6.
Demikian David E.Selan, SE., MM., Rektor UPG 1945 NTT yang didampingi Ketua Panitia Uly J. Riwu Kaho, SP., M.Si., kepada media dalam jumpa pers di Kantor rektorat universitas ini di Kota Kupang, Sabtu,(16/9/23).
"Wisuda ini sebenarnya wisuda kesekian kalinya, tapi sesuai dengan SK Kementerian Nomenklatur status pergantian nama universitas ini, maka hitungannya sejak tahun 2018, wisuda ini merupakan yang ke-6 kali," Ungkap Rektor Daud Selan.
Dalam hal persiapan penyelenggaraan wisuda, Rektor menyampaikan pihak UPG 1945 NTT telah mempersiapkan diri secara baik. Terbukti dengan adanya Kepanitiaan Wisuda. Ketua panitia Pak Wakil Rektor, Sekretaris ibu Karo AKPSI, dan juga anggota tim panitia.
"Kepanitiaan telah bekerja kurang lebih satu semester ini, menghimpun data-data dari fakultas program studi, mengadakan rapat-rapat, baik itu rapat pimpinan, maupun rapat universitas bersama Ketua BPH PB PGRI UPG 1945 NTT," ucap David Selan.
Menurut David, bahwa pihaknya telah menetapkan kelender hari dan tanggal wisuda namun ada persoalan persiapan dokumen belum lengkap sehingga waktu wisudanya bergeser sambil menunggu kesiapan kelengkapan data-data kemahasiswaan untuk diwisudakan.
"Kami boleh menetapkan wisuda tanggal 9 tetapi karena kesiapan data yang belum lengkap, maka tertunda.
Mengapa? Karena untuk setiap kali wisuda secara data di LDIKTI itu harus lengkap secara keseluruhan. sehingga PD Dikti kedepan itu tidak bermasalah, setelah selesai mereka melakukan wisuda. Dan ketika mereka masuk dalam dunia kerja, itu jangan ada pertentangan lagi maka data itu dilihat secara baik dan benar. Berkaitan dengan IPK-nya data diri, nama dan seterusnya itu memang harus kita pilah satu per satu," jelas Rektor UPG 1945 itu.
Berdasarkan pertimbangan persiapan penyempurnaan data-data kemahasiswaan itu yang kini hampir lengkap, maka tanggal wisudanya pun telah disepakati pada tanggal 23 September 2023.
"Wisuda itu tanggalnya kita sepakati baru bisa dilakukan tanggal 23 September nanti. Adapun pertimbangan kami, dengan waktu tanggal 23 September itu adalah merupakan tanggal cantik dengan tahunnya pun 2023. Tanggal 23 bulan September hari Wisuda, untuk itu sebelumnya semua sudah disiapkan kelengkapan, terutama para mahasiswa calon wisudawan sudah diurus oleh Bapak Wakil Rektor 1, berkaitan SIVIL PIN-nya. SIVIL PIN ini ternyata harus diusulkan secara nasional, karena penomoran ijazah itu sekarang bukan kita buat sendiri nomornya. Nomornya itu harus terdata secara nasional seluruh Indonesia, baik kampus negeri atau swasta. Itu yang sedikit rumit, tapi sudah selesai," jelasnya.
Tambahnya lagi, "sekarang kelanjutan adalah tidak hanya hal tersebut saja, tapi verifikasi data one by one, satu persatu. Ternyata LLDIKTI menyanggupi pada waktu ini, sehingga data juga kami sudah serahkan ke sana, dan tinggal kita melakukan kegiatan wisuda."
Wisuda UPG 1945 NTT kali ke-6 dikatakan Rektor calon wisudawan masih merupakan mahasiswa masa transisi sehingga jumlahnya masih terbatas. Semuanya berjumlah sekitar 300-an calon wisuda, tetapi ternyata sampai dengan hari ini yang memenuhi syarat 100-an, tetapi itu jumlahnya belum ditetapkan angka pasti. Karena masih menunggu angka setelah diverifikasi baru ditetapkan angka pastinya.
Sementara itu ketua panitia wisuda sarjana UPG, Uly J. Riwu Kaho menyampaikan, "Wisuda ini akan kita gelar di aula El tari. Acara rundown itu anggota senat akan masuk tepat jam 09.00 pagi, tapi nanti untuk persiapan dan prosesi sudah masuk, itu kita mulai dari kurang lebih jam 07.30. Karena itu kita berharap acara berjalan tepat waktu dan semua kita tidak ada yang terlambat. Tentu kita sedikit ketat tida ada izinkan yang terlambat untuk masuk, karena akan mengganggu jalannya rapat senat terbuka luar biasa," ungkapnya.
"Dalam rangka wisuda sarjana nanti kita akan siapkan tanda khusus pagi panitia dan peserta. Hal ini akan kita lihat mungkin saat digelar gladi bersih di hari Jumat tanggal 22 September. Semua pihak terlibat diharapkan bisa datang melihat posisi-posisi mana untuk melaksanakan perannya,"tuturnya.
Ketua Panitia juga mengatakan, acara wisuda ini hadir pula tamu undangan Forkopimda NTT, Pj.Gubernur, ketua DPRD NTT. Sambutan wisuda diberi kesempatan kepada Bupati Malaka.
"Undangan yang akan kita undang adalah Forkoimda NTT, Pj. Gubermur dan Ketua DPRD dan yang akan
membawakan sambutan dalam acara wisuda Bupati Malaka. Kita akan memberikan kesempatan sambutan setiap kali ada acara wisuda di UPG secara bergilir. Bupati atau Walikota lain akan kita beri bawakan sambutan di saat acara wisuda periode berikut.
Orasi ilmiah dibawakan oleh Dr. Semuel Haning. Kemudian nanti rencana pidato alumni kita sepakati dari alumni fakultas ekonomi," ulas ketua Panitia.
Ketua Panitia berjanji, "acara ini kita buat sebaik-baik mungkin dan wisudawan kurang lebih estimasinya 130 orang. Karena itu acara dari awal sampai dengan selesai akan berjalan dengan baik. Sejauh ini persiapan panitia sudah 90%, terutama nanti terkait dengan data yang sudah disampaikan oleh Pak Rektor. Itulah persiapan kita untuk wisuda UPG 1945 NTT kali ini." *(usgo)