Kupang, mutiara-timur.com // KOORÄŽINATOR Kabupaten (Korkab) P3MD Kabupaten Sumba Timur, Bapak Muhammad Naufel Al Gadri, mengatakan, hari ini, Jumat (6/10), kita menyelanggarakan Jambore Hari Bhakti Pendamping Desa yang ke 2, tanggal 6 - 7 Oktober 2023. Hari ini juga Menteri Desa, Bapak Abdul Halim Iskandar juga menyelenggarakan Jambore Hari Bhakti Pendamping Desa di Fatunausus, Desa Fatukoto, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Demikian Bapak Korkab saat memberikan arahan di depan puluhan peserta Jambore Hari Bhakti Pendamping Desa Kabupaten Sumba Timur yang berlangsung di Swembad, Matawai, Kota WaingapuJumat (6/10).
Hadir pada kesempatan tersebut, Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Sumba Timur, Bapak Dominggus Hina Kondanamu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Bapak Pemekar Hunga Janggakadu, S.Sos dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sumba, Bapak Muhammad Yohan F. M.Si. Lebih jauh Bapak Korkab mengungkapkan, Pendamping Desa hadir di NTT tahun 2015. Pada saat itu, berdasarkan pendataan Indeks Desa Membangun (IDM), Sumba Timur baru memiliki 2 Desa Maju.
"Namun pada tahun 2023 mengalami perkembangan pesat. Desa sangat tertinggal sudah tidak ada. Sementara berdasarkan pendataan IDM Tahun 2022, di Kabupaten Sumba Timur sudah memiliki dua Desa Mandiri yakni Desa Kuta dan Desa Kaliuda. Kita harus mampu hadirkan lebih banyak Desa Mandiri. Sedangkan berdasarkan pendataan IDM tahun 2023 sudah ada 16 Desa Maju yang siap jadi Desa Mandiri kedepannya," urai Bapak Korkab.
Ditambahkan, TPP P3MD Kabupaten Sumba Timur berupaya menjawab permintaan Bupati Sumba Timur, Bapak Drs Kris Praing, MSi agar setiap kecamatan memiliki satu desa mandiri. Kalaupun permintaan Bapak Bupati tersebut belum bisa terjawab seluruhnya, namun paling tidak target kita bisa mewujudkan 22 Desa Mandiri pada tahun 2024 di Kabupaten Sumba Timur.
"Untuk itu, Rekomendasi IDM dan SDGs harus jadi dasar pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Desa di seluruh desa se-Kabupaten Sumba Timur," ujar Bapak Korkab. Kondisi saat ini, dari 140 desa, sudah 90 Desa berkembang, maju dan mandiri. 50 Desa tertinggal. Sementara desa sangat tertinggal sudah tidak ada lagi "Berdasarkan hasil pendataan IDM tahun 2023, Kabupaten Sumba Timur masuk kategori kabupaten berkembang," tandas Bapak Korkab.
Dikatakan, keberadaan TPP P3MD menjadi bagian dari dinamika perkembangan desa menuju desa berkembang, maju dan nandiri. Diungkapkan pula, saat ini ada kompetisi antar desa untuk mendapat tambahan dana maupun alokasi kinerja.
"Dalam tahun 2023 ada 28 desa yang mendapat dana tambahan. Selain itu, seperti biasanya dalam tahun 2024 ada 21 desa yang mendapat alokasi kinerja. Kita juga lagi menunggu revisi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Sekaligus arahan Bapak Presiden tentang prioritas DD Tahun 2024 termasuk tentang jaminan sosial ketenagakerjaan. Untuk itu kehadiran Bapak dari BPJS sangat penting," imbuh Bapak Korkab.
Asisten I, Bapak Dominggus Hina Kondanamu yang mewakili Bapak Bupati mengungkapkan, menghadiri Jambore Hari Bhakti Pendamping Desa seperti kembali ke rumah sendiri.
" 21 tahun saya bertugas di Kecamatan saya di pemberdayaan banyak teman teman saya," ungkapnya mengenang sembari menyebutkan beberapa nama pendamping desa yang hadir pada kesempatan tersebut. Lebih lanjut dikatakan, terkait pelaksanaan Jambore Hari Bhakti Pendamping Desa merupakan arena refreshing sekaligus refleksi bagi TPP P3MD.
"Kami beri apresiasi bagi TPP P3MD, dalam pergerakan ada dinamika kemasyarakatan dan pemerintahan. Ada beberapa hal yang saat ini terjadi, saya mendapat info TPP P3MD di tingkat kecamatan dan desa katanya kurang koordinasi. Saya ambil positifnya. Mari kita kembangkan kerja kolaboratif. Komunikasi dengan Camat dan Kepala Desa harus berjalan baik," imbaunya. Bapak Asisten I juga memberikan apresiasi buat kinerja TPP P3MD.
"Penyerahan sertifikat penghargaan bagi dua desa mandiri dilaksanakan pada Raker Pamong Praja dimana Bapak Bupati beserta pejabat tingkat kabupaten, para camat dan para kades hadir. Ini juga menjadi inspirasi bagi Bapak Bupati agar satu kecamatan bisa satu desa mandiri," ujar Bapak Asisten I.
Ditambahkan, Pemkab Sumba Timur memberikan apresiasi terhadap capaian dari TPP P3MD yang berhasil menghapus desa sangat tertinggal di Kabupaten Sumba Timur. Saat ini, dari 140 desa tinggal 50 desa tertinggal, sementara yang lainnya sudah masuk kategori desa berkembang, maju dan mandiri.
"Ini hasil kerjasama yang baik. Pemkab apresiasi. Ini juga menunjukan banyak desa butuh dampingan dari TPP P3MD. Kita berharap kedepan kawan kawan.lebih intens dampingi desa. Terutama dibidang keuangan. Apalagi DD mengalami peningkatan," harap Bapak Asisten I. Menyinggung pendamping boleh Caleg, Bapak Asisten I mempersilahkan sepanjang regulasi memungkinkan.
"Silahkan laksanakan tugas. Jangan sampai timbulkan konflik kepentingan. Komunikasi TPP P3MD dengan kecamatan dan desa jangan sampai terganggu," tuturnya. Bapak Asisten I meminta Dana Desa bisa digunakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Setiap kegiatan pembangunan harus muncul dari musyawarah desa.
"Dalam tahun 2023 Musrenbangdes harus tuntas dilaksanakan dalam rangka penyusunan dan penetapan RKP 2024 dan DU RKP 2025. Untuk tahun 2024 sesuai hasil komunikasi kami dengan Bapak Bupati Musrenbangcam dilaksanakan pada awal bulan Januari dan berakhir paling lambat tanggal 5 Februari 2024," urai Bapak Asisten I.
Pada kesempatan tersebut, Bapak Asisten I juga berpesan agar DD juga dioptimalkan untuk pemberantasan stunting, gizi buruk, gizi kurang dan Bumil Kekurangan Energi Kronik. Pemberian Makanan Tambahan yang tepat sasaran perlu ditingkatkan.(*)