Yayasan Tukelakang Entete Bangun Rumah Layak Huni di Kota Kupang



Kupang, mutiara-timur.com // Yayasan Tuke Lakang Entete (YTL), sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada pembangunan sosial sudah dan  sedang giat melaksanakan program pembangunan rumah-rumah layak huni. Di Kota Kupang tahun 2022 ada 53 rumah, Larantuka, Kabupaten Flores Timur tahun 2023 ada  52 rumah dan dalam perencanaan untuk tahun 2024 di Maumere, Kabupaten  Sikka 46  rumah. Proyek ini bertujuan memberikan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi masyarakat kurang mampu.

Demikian Project Manager Vinsen Simau ketika memberikan keterangan kepada media Rabu, (24/1/2024) saat melakukan kunjungan ke rumah-rumah bantuan di Kota Kupang bersama March Van Overbeke Donatur, Marianus Minggo Ketua Yayasan Tuke Lakang Entete, Abraham Goran Tokan Sekretaris Yayasan dan Agus Riberu Manajer Teknisi Bangunan.

"Kami bangun rumah ini merupakan rasa keterpanggilan nurani untuk membantu warga masyarakat di Kota Kupang terutama setelah terjadi badai seperti Seroja yang telah melululantakan rumah tinggal warga, ada juga karena warga yang punya tanah tapi tidak bisa bangun rumah, mereka masih kontrak atau numpang di keluarga, bahkan ada punya rumah tapi kondisinya memprihatinkan sekali," ungkap Vinsen.

Dengan dukungan dari pihak donatur, Yayasan Tukelakang Entete berhasil mengumpulkan dana dan material untuk pembangunan rumah-rumah ini. Ada 53 Keluarga di Kota  Kupang yang kurang mampu sesuai hasil identifikasi  pihak Yayasan pada tahun 2020 dan pada tahun 2021 mulai dengan proses perencanaan, usulan dan baru pada tahun 2022 disetujui untuk  dibangun.

Pembangunan 53 rumah di Kota Kupang ini  menurut  Vinsen Simau tidaklah mudah, karena pihak donatur hanya memberikan dana bersifat stimulan saja, tidak penuh dan selebihnya harus dari warga penerima manfaat tersebut. Artinya ada kontribusi atau swadaya dari setiap kepala keluarga.

"Biaya pembangunan untuk rumah-rumah itu diberikan hanya sebagian yang sifatnya, ransangan saja. Tapi masyarakat penerima juga harus berkontribusi melengkapi jika bahan-bahannya kurang. Itulah di dunia kerja LSM, selalu dibutuhkan keswadayaan selain dari donasi,"ungkap Manajer Proyek.

Vinsen menaruh harapan agar adanya kolaborasi para pihak bersama Yayasan Tuke Lakang Entete dalam memenuhi kebutuhan masyarakat miskin  untuk memperoleh rumah tinggal yang layak huni.

"Harapan YTL adanya kontribusi dukungan dari para pihak berupa dukungan prosentase CSR yangg dapat terlibat dan berkolaboradi dalam memberikan hunian warga miskin yang layak di NTT. Kami, YTL telah dan sedang memulai dan kini menantikan lagi dukungan pihak lain, agar wajah mereka warga kita muram kian dapat tersenyum dan bahagia. Kami menantikan yang lain untuk bersama sama membangun yang miskin dan tertinggal," pintanya.

Agus Riberu Manajer Teknik Pembangunan Yayasan, mengakui bangunan rumah-rumah itu membutuhkan banyak bahan, sehingga setiap keluarga dengan kemampuannya telah berusaha memenuhi soal kontribusi mandiri untuk memenuhi kebutuhan pengerjaan rumah-rumah tersebut.

"Ya kita mau bagaimana lagi ketika dalam mengerjakan rumah-rumah tersebut, tuntutan lembaga donor harus ada swadaya seperti tukang, kayu, tanah urukan dan lain-lain. Maka kita dilapangan berusaha mendorong semangat keluarga penerimaan rumah layak huni untuk mencari dan menjawabi kekurangan yang diperlukan dalam pengerjaan rumah-rumah tersebut. Ternyata hal ini dapat dipenuhi, dan sekarang dapat diselesaikan dan diserah terimakan ke kekuarga-keluarga penerima bantuan rumah," tutur Agus Riberu.

Sementara Abraham Goran Tokan, Sekretaris Yayasan Tukelakang Entete menuturkan, "Kami Yayasan Tukelakang Entete sungguh serius dan berupaya keras untuk pembangunan rumah bagi 53 Keluarga di Kota Kupang. Ini merupakan pekerjaan untuk proyek yang pertama kali kami lakukan. Dengan segala kekurangan Kami berani untuk mengambil resiko proyek dengan dana yang sedikit. Tapi puji Tuhan ini semua bisa dilaksanakan dan sekarang ada kunjungan atau monitoring dari donatur untuk melihat dari dekat, apakah kami serius dan betul memfasilitasi untuk bangun rumah atau tidak.  Hasilnya sudah dapat diselesaikan dan ada yang sudah menempati rumah-rumah tersebut."

Ketua Yayasan Marianus Minggo, ketika dimintai keterangan menyatakan, program pembangunan rumah itu sebagai niat Yayasan sesuai visi-misi Yayasan dalam rangka mengangkat dan memperhatikan masyarakat kecil yang terkadang dilupakan pemerintah dalam pembangunan.

"Yayasan Tuke Lakang Entete hadir sebagai organisasi sosial dengan mengandalkan kemampuan berjejaring, mengambil bagian dalam upaya menjawabi kebutuhan masyarakat Kota Kupang terutama dalam hal hunian yang layak, nyaman dan tentram untuk tinggal.  Kita hadir untuk mengambil bagian dalam pembangunan bagi masyarakat kecil yang terkadang dilupakan pemerintah dalam pembangunan. Inilah niat dan tekad kita sesuai visi misi dari Yayasan, " Tutur Marianus Minggo.

Marianus Minggo juga mengatakan, bahwa rumah-rumah yang dibangun Yayasan Tuke Lakang Entete tidak hanya di Kota Kupang, tapi ada pula di Flores Timur yang telah selesai dibangun pada tahun 2023, serta sekarang dalam proses menunggu kontrak kerja sama tahun 2024 di Kabupaten Sikka. Pembangunan ini juga menganut prinsip yang sama sesuai  spirit mitra donor, memberi  sebagian dan sebagian  swadaya warga masyarakat penerima bangun rumah tersebut.

"Yayasan kami tahun 2022 bangun 53 rumah layak huni di Kota Kupang dan di tahun 2023, bangun 52 di Flores Timur, dan 46 rumah tahun 2024 rencana di Kabupaten Sikka, dengan prinsip pembiayaan dalam hal pengadaan barang material menjadi kontribusi pihak donatur,  dan jasa tukang  dari pihak penerima rumah. Jadi penekanan lebih pada partisipasi atau peran serta penerima manfaat," sebut Minggo.

Ketua Yayasan Tuke Lakang Entete Marianus Minggo juga menyampaikan untuk rumah-rumah di Kota Kupang dari mitra donor telah melakukan kunjungan dalam rangka monitoring dan evaluasi.

" Untuk rumah-rumah di Kota Kupang pada tanggal 24 Januari 2024 telah di kunjung langsung oleh mitra donor. Kunjungan ini sebagai bentuk uji petik fakta lapangan adanya rumah itu dibangun dan ditempati keluarga penerima bantuan. Selain itu juga mitra donor melakukan pertemuan, 25 Januari 2024 dengan pengurus dan manajemen Yayasan untuk memperoleh informasi lebih lanjut proses pembangunan rumah-rumah tersebut," ucapnya

Dikatannya, bahwa kedatangan pihak donatur  merupakan bagian dari  monitoring dan evaluasi akan kelayakan proyek yang yayasan kerjakan, dan semua informasi disampaikan secara terbuka, apa adanya yang dialami yayasan pada proyek tersebut sebagai komitmen riil Yayasan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Kupang yang membutuhkan. Pembangunan rumah layak huni adalah langkah nyata untuk mencapai tujuan meningkatnya kualitas hidup masyarakat," ujar Ketua Yayasan Tuke Lakang Entete.

Lanjut Ketua Yayasan, "warga penerima bantuan rumah menyambut baik inisiatif Yayasan dalam memberikan bantuan ini dan menganggapnya sebagai langkah positif dalam menanggulangi permasalahan perumahan di Kota Kupang. Dengan semangat gotong royong, kami  Yayasan Tukelakang Entete berharap proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut berperan aktif dalam membangun masyarakat Nusa Tenggara Timur yang lebih baik." *(usgo)







Iklan

Iklan