Andre Koreh Meroket di Bursa Pilgub NTT

Mutiara -timur.com // Menghadapi pemilihan gubernur dan wakil gubernur (PILGUB) NTT November 3024 mendatang, para bakal calon gubernur makin mengintensifkan   pergerakan politiknya. Selain mendaftar ke partai- partai politik, para kandidat cagub juga mencari pasangan yang ideal.

Dari data media, salah satu balon cawagub NTT yang akhir- akhir ini kian diburuh para kandidat cagub maupun pimpinan parpol adalah Dr. Andreas W. Koreh, MT. Sosok Dosen Fakultas Teknik Universitas Citra Bangsa Kupang ini  rupanya dinilai mampu memberiikan efek suara yang signifikan lantaran masih memiliki jaringan besar dan pe ngaruh besar. Sebagai mantan Kadis PUPR NTT dan  dan Mantan Ketua KONI NTT yang pernah menciptakan prestasi di dunia olahraga  dan mencetak atlet- atlet berprestasi, Andre Koreh dinilai masih punya gigih untuk bertarung merebut pucuk pimpinan di Gedung  Sasando. 

Siapa saja Bacagub yang pernah atau sedang menggaet Andre Koreh? Menurut pria yang kini menekuni dunia bisnis Digital ini, sampai dengan saat ini ada beberapa bakal cagub, diantaranya Ketua DPD I GOLKAR NTT, Emanuel Melky Laka Lena. Melky sejak tahun 2023 lalu saat Golkar mengumumkan nama bakal cagub dan cawagubnya, telah memasukan namanya dalam bursa balon wakil gubernur yang akan disurvey.   Sejak saat itu, sudah ada komunikasi melalui beberapa kader Golkar.  Komunikasi itu, meski berjalan slowly namun tetap ada walaupun ia belum memberi lampu hijau dengan alasan masih melihat dinamika politik yang terus mengalir. 

Nah, waktu terus mengalir dan  gerakan politik para cagub makin meningkat akhir- akhir ini mendorong Golkar makin memastikan langkah Cagub Melky Laka Lena untuk memantapkan balon wakilnya. Selain mendaftar ke beberapa partai lainnya, seperti PAN dan PKB, Melky juga ingin memastikan siapa balon wakil yang tidak saja memiliki elektabilitas dan popularitas, tetapi juga memiliki kapasitas, kapabilitas dan modalitas sosial dan politik tinggi. 

Mempertimbangkan kondisi tersebut, sesuai informasi dari sumber Partai Golkar, maka Golkar meminta kesediaan Andre Koreh masuk dalam survey yang disandingkan dengan Melky Laka Lena. 

"Ya, saya dihubungi teman- teman Golkar untuk disurvey berpasangan dengan Pak Melky. Saya terima dan mempersilakan untuk disurvey. Belum lama ini, Pak Ansor mengatakan hal itu," ungkap Andre Koreh dalam perbincangan dengan media di kantornya belum lama ini. 

Walaupun mempersilakan namanya disurvey bersama Melky Laka Lena, Andre mengaku masih belum terlalu tertarik untuk maju dalam Pilgub NTT kali ini. Ia mengaku dirinya masih lebih memilih menekuni dunia bisnis digital yang digeluti saat ini dari pada menjadi Cawagub yang menguras waktu, energi dan membutuhkan biaya yang besar. 

Dikatakannya, jika motivasi orang mau menjadi gubernur dan wakil gubernur hanya untuk mengambil atau memperkaya diri, maka ia memastikan tidak akan ada perubahan besar di NTT. Namun jika orang mau menjadi gubernur dan wakil gubernur dengan niat tulus untuk melayani, niscahya perubahan bisa terjadi dan dirasakan oleh masyarakat miskin di NTT.  Lontaran sikap politik Andre Koreh itu, sebagai refleksi kontras atas dinamika kepemimpinan NTT selama ini. Dimana,belum banyak bahkan tidak ada perubahan yang terjadi di NTT selama 5 tahun terakhir.

Selain tengah berproses di survey Partai Golkar,  nama Andre Koreh rupanya sudah lama juga menjadi target sergap PKB NTT. Tak Mau Andre Koreh Sang Birokrat Cerdas dan Kritis ini diboyong Golkar, barisan baju hijau pimpinan Alo Ladi bergegas mendatangi Andre Koreh di Kantor Bisnis Digitalnya di depan Hotel Olive Kota Kupang. Hadir dalam kunjungan mendadak dengan misi besar menjadikan Andre Koreh Balon Gubernur PKB NTT itu dihadiri pula Ketua PKB Kota Kupang, Daniel Hurek, Sekretaris PKB NTT, Don Djo dan Wakil Sekretaris PKB, Stefanus Stanis. 

Penuturan Andre Koreh kepada media pasca pertemuan itu, PKB datang dengan membawa jas lampu hijau. Andaikata dirinya berkata siap menjadi kader PKB maka jas lampu hijau berlogo PKB dan gambar seekor lebah itu langsung dikenakan sebagai jubah politik kebesaran. Namun jas hijau tersebut diurungkan karena dirinya masih belum menekan sirene kesiapan. Sikap Politik pengagum lagu My Afrika yang wait and see itu, membuat para pejabat yang tinggi PKB NTT balik kanan sembari menanti permenungan dan jawaban pasti dari sang arsitek pembangunan Jembatan Palmerah ini.

Jauh- jauh hari sebelumnya, bakal calon gubernur dari PDIP NTT, Ancy Lema juga dikabarkan mengirim delegasinya untuk menjajaki Andre Koreh bila didapuk Ancy menjadi balon wakil gubernur. Namun Andre tidak memberikan jawaban kesiapan yang pasti. Meskipun dirinya adalah pencinta partai berlogo banteng moncong putih itu, tapi kali ini  ia tak bersikap agresif  dan emosional. 

Munculnya nama Andre Koreh dalam  pesta demokrasi Pilgub NTT 2024 ini memang menjadi diskursus sendiri di kalangan partai politik. Walaupun Andre masih berstatus ASN karena surat pensiunnya belum terbit,  namun sosok pria kelahiran Waingapu, Sumba Timur ini terdengar sangat seksi dan menggoda para Bacagub dan pimpinan parpol. 

Apakah keunggulan atau nilai lebih Andre Koreh sehingga Andre menjadi target sergap dari Bacagub dan parpol?  Dari berbagai sumber media di NTT, Andre Koreh tercatat mengukir karya gemilang kala menjadi birokrat yang memimpin jajaran PUPR. Ia tergolong pejabat bersih yang tidak tersandung berbagai kasus korupsi. Meskipun mengelola lahan basah di PU, nama Andre tidak terinfeksi korupsi apalagi diperiksa kejaksaan dan KPK. 

Semangat kerja keras, kerja cerdas dan tuntas telah menjadikan Andre Koreh melaksanakan seluruh tugas baik di PU di KONI NTT maupun berbagai organisasi profesi dan organisasi olah raga lainnya dengan prestasi yang patut diikuti dengan tinta emas. Bukan itu saja, fakta yang paling mencolok dari dirinya adalah memiliki karakter yang kokoh sebagai seorang pemimpin yang berani berbicara kritis dan tajam apabila ada hal- hal yang melawan aturan atau tidak benar. Ia berani berbeda pendapat meskipun terhadap atasannya. 

Walaupun saat ini, namanya masuk dalam bursa dan target sergap, Andre mengaku merasa biasa saja. Ia memberikan apresiasi yang tinggi karena telah diperhitungkan parpol. *(BKR)



Iklan

Iklan