PENCARIAN DAN PERJUANGAN HIDUP (Sebuah catatan reflektif)

 by Al Hayon Vinsens

Opini: PERJUANGAN hidup setiap kita, siapapun dia selalu ada tujuannya.  Dua di antara banyak adalah untuk hidup dan kehidupan itu sendiri.  Faktualnya, untuk sukses, untuk sebuah prestasi, untuk sebuah nama, untuk satu cinta, untuk satu kasih, untuk satu kebersamaan, untuk satu kesejahteraan, untuk satu kedamiaan, untuk satu keselamatan, dan lain-lain lagi.

Risiko lanjutanya karena tujuan itu terjadilah pengerahan otak, fisik bahkan nurani untuk mencapainya. Upaya keras pun tiada henti. Lahir di sana apa yang disebut persaingan, pertentangan, kongko-kongko atau  persekongkolan,  aneka trik positif dan negatif, perluasan jaringan, cari muka, bangun komunikasi dan kerja sama dan aneka rupa model dan strategi serta  lain lagi.

Namun demikian pencarian dan perjuangan sesungguhnya harus terjadi  dalam koridor kebenaran iman  dan hal ini merujuk pada pesan Sabda Ilahi yang tertulis pada warta biblis (Matius 6:33-34), yang saban hari dijadikan acuan dan kriteria perjuangan, yakni: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." 

Lanjutan pesa Sabdanya adalah "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Inilah kriteria dasar dan pertama. 

Selain kriteria ini bahkan selaku prinsip dan Pedoman perjuangan hidup, pernyataan Lukas Penginjil itu haruslah dipandang tanpa bargaining atau tawaran. Perjuangan setiap manusia, siapapun dia di alam ini dan hari-hari ini harus merujuk pada titah Sang Sabda ini.

Pertanyaannya, "Apa saja perjuangan dan pencaharian manusia itu?"  Utamanya adalah untuk aman sandang, aman pangan dan aman papan. Kemudian kesehatan dan pendidikan, serta lain-lainya yang telah tersurat pada paparan di atas.

Dalam perjuang ini ada banyak kekwatiran yang kita hadapi namun bagi orang yang percaya akan Yesus dan ajaranNya. Jika mengikuti betul pedoman di atas atau tetap beprada pada jalur ajaran Yesus, maka TIDAK ADA  yang perlu dikwatirkan. Berat ya... ? Ini butuh refleksi panjang untuk menjawab.

Walau demikian, satu ajakan dasar yakni harus yakin-percaya. Karena kebnaran iman  akan pernyataan Yesus sendiri,  bahwa Tuhan Allah memperhatikan kita masing-masing, secara pribadi. Karena itu kenapa harus khawatir? 

Pegangan utama dalam mengusahakan segalanya adalah  "Dahulukan kerajaan Allah maka yang lain akan ditambahkan kepada kita."  Kalau Yesus ajarkan atau pedomankan demikian, kenapa takut. Kita hanya nurut saja. Arti Kerjaan Allah secara sederhanaan adalah nilai-nilai baik, benar, jujur dan adil, penuh cinta dannkasih sayang. Bermartabat dan manusiawi, dan beebagai hal positif lainnya.

Tidak mudah mencapai dan menerapkannya tetapi yaknilah bahwa apapun yang kita kerjakan, jika senantiasa  berjalan bersama Tuhan dan tidak sendirian atau mengganti Tuhan dengan kuasa gelap lainnya, maka satu sukses kita telah raih.  

Mari kita buang jauh-jauh segala kekhwatiran dan mulailah berjalanlah dengan Tuhan, berjuang dan bekerja bersama dengan Tuhan. Kita dahulukan kehendak Tuhan atau kerajaan Allah dan lainnya akan ditambahkan kepada kita. Semoga.***

Iklan

Iklan