Mutiara-timur.com || IKATAN Keluarga Ngada (IKADA) Kupang, NTT kembali menggelar Jai Masal di Arena Car Free Day, Jalan El Tari Kupang, Sabtu (26/10/2024) mulai pukul 06.00 Wita hingga Pukul 10.00 Wita.
Jai Masal yang digelar IKADA Kupang untuk kedua kalinya ini dalam rangka menyongsong peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober mendatang.
Hal ini diungkapkan Ketua IKADA Kupang Dr Sipri Radho Toly, PGD. MSc dalam Jumpa Pers di Jalan Bajawa, Kelurahan Fatululi, Kota Kupang, NTT, Rabu (23/10/2024) malam.
Dia mengakui, Jai Masal jelang Hari Sumpah Pemuda ini merupakan program tetap Warga Ngada diaspora di Kupang yang terhimpun dalam Keluarga Besar IKADA Kupang.
"Ini program dari Bidang Sosial dan Kreasi Seni Budaya yang dinankodai oleh Bapak Paul Mbuja," tegasnya.
Jai masal tahun ini mengangkat tema yang sesuai dengan tema Sumpah Pemuda Nasional, yaitu 'Merajut Persatuan dan Persaudaraan dalam Keberagaman'. Semuanya ini dilakukan demi mencapai bonus demografi pada i tahun 2045 mendatang.
"Karena itu, jai masal ini akan diawali dengan deklarasi Pemuda Flobamorata. Panitia sudah mengundang para pemuda untuk kegiatan deklarasi ini," tegasnya.
Ketua Panitia Venansius Ruba menyebutkan Jai Masal kali ini akan melibatkan semua anggota IKADA Kupang, Ikatan Keluarga Besar Nagekeo (Ikebana) Kupang, Keluarga Besar Ende di Kupang.
"Kami juga mengundang semua paguyuban dari berbagai etnis di Kota Kupang untuk terlibat dalam jai massal ini. Kami targetkan 2.000 orang yang akan terlibat," jelas Venan didampingi Wakil Ketua Brian Kudu.
Menurutnya, Jai masal ini akan diawali dengan Jai Laba Go yang akan diiringi dengan alat musik tradisional. Karena itu yang menjadi peserta Jai Laba Go ini mengenakan busana daerah Ngada lengkap.
Selanjutnya akan diikuti dengan jai modern diiringi musik jai yang akan diikuti oleh warga Ngada dan juga siapa saja yang ingin terlibat.
"Kami juga sudah mengundang berbagai etnis untuk mengenakan pakaian daerahnya masing-masing. Sehingga pesertanya nanti kelihatan beragam dengan busananya masing-masing. Hal ini mau menunjukkan bahwa kita beragam tetapi satu sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda untuk menjaga kesatuan NKRI," jelasnya.
Akan tetapi, ujarnya, warga yang kebetulan ada saat itu di arena car free day dan mau terlibat dalam jai masal ini dipersilakan.
Karena itu, dia mengundang seluruh warga Kota Kupang untuk terlibat dalam jai masal ini. "Kami juga menyediakan stand UMKM bagi warga Ngada yang fokusnya menjual makanan dan minuman. Sehingga warga peserta jai masal bisa membeli jika membutuhkan," tandasnya.
Dia berharap jai masal ini menjadi tonggak dan sarana mempersatukan berbagai etnis di Nusa Tenggara Timur, khususnya IKADA sebagai salah satu organisasi yang sudah tercatat di Kemenkumham untuk mengayomi etnis-etnis lain untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Dia juga berterima kasih kepada para pengurus IKADA dan orang-orang tua yang sudah mempercayakan kepanitiaan kali ini kepada anak-anak muda Ikada.
Seperti disaksikan, hadir pada kesempatan jumpa pers itu, Bndahara Ikada Ignas Pati, Dewan Pembina IKADA Kupang Niko Nono Ago, Yoseph Gili, dan Anis Tay Ruba, Ketua Sanggar Budaya IKADA Geradus Gere, Ketua Bidang Sosial dan Budaya IKADA Kupang Dr Paul Mbuja.
Niko Nono Ago mewakili para orang tua IKADA Kupang mengharapkan partisipasi semua orang muda IKADA di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang untuk hadir dan memeriahkan Jai Masal ini.
"Jangan harapkan orang-orang tua lagi. Kami orang tua ini hanya memberi jalan. Ini saatnya anak-anak muda Ikada untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan IKADA Kupang. IKADA saat ini juga sudah memiliki Sanggar Budaya IKADA. Karena ini saya ajak semua anak muda untuk memanfaatkan sanggar ini untuk mengenal budaya Ngada, baik itu Etnis Bajawa, Soa, dan Riung," ajaknya.
Budaya ini, tegasnya, harus menjadi landasan bagi anak-anak muda maupun orang tua di IKADA untuk membangun NTT.
Dr Paul Mbuja menegaskan bahwa jai saat ini bukan hanya milik orang Ngada, tetapi milik semua orang.
"Jai sudah menjadi milik komunitas global dan jai masal ini untuk merajut berbagai kekuatan positif untuk menjadi saudara. Karena itu siapa saja boleh terlibat dalam jai masal ini. Mari bergabung, siapa saja boleh berpartisipasi dalam jai masal ini," ajaknya.
Geradus Gere menambahkan, anak-anak muda Ngada yang memiliki pakaian adat lengkap untuk bergabung dalam jai laba go nanti pada 26 Oktober nanti.
"Jadi Jai Laba Go tidak hanya orang yang terlibat dalam sanggar. Tetapi yang berpakaian adat lengkap mulai dari Boku, Sapu, Lu'e, dan Sau mari bergabung dalam Jai Laba Go nanti," ajaknya.
Anis Tai Ruba menegaskan bahwa Jai Laba Go itu akan diikuti oleh mereka yang berpakaian lengkap, tetapi saat jai musik semua warga NTT yang ada di Kupang diajak untuk ikut bergabung.
"Silakan datang dengan pakaian masing-masing, termasuk yang kebetulan ada di arena Car Free Day mari kita jai bersama untuk menjalin persaudaraan dalam semangat Sumpah Pemuda," tandasnya.
Wakil Ketua Panitia Brian Kudu menjelaskan, bahwa jai masal akan dimulai dari pelataran Gedung DPRD NTT menuju arena Car Free Day dengan Jai Laba Go.
Jai masal akan dilanjutkan dengan jai musik yang diikuti semua warga IKADA maupun warga Kota Kupang yang ada di arena Car Free Day.***