Kupang - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang periode 2024-2029, dr. Christian Widodo dan Serena Francis, menegaskan bahwa tuduhan terkait penggunaan "kartu sakti CS'an" untuk politik uang adalah tidak benar. Isu tersebut menyebar di media sosial melalui beberapa akun anonim.
"Itu hoaks. Kartu sakti itu sebenarnya untuk identifikasi pemilih, bukan untuk politik uang," kata dr. Christian Widodo dalam rilis resmi yang diterima media pada Selasa, 26 November 2024.
Christian menjelaskan bahwa kartu tersebut dirancang sebagai identitas relawan pemantau TPS dari tim CS'an. Kegunaannya adalah memastikan tidak ada praktik politik uang di lapangan.
"Ini seperti KTP untuk satgas kami dan saksi resmi di TPS. Bahkan, kartu ini sudah dijelaskan saat bimbingan teknis saksi yang dihadiri oleh Bawaslu Kota Kupang. Kalau ada yang masih ragu, kartunya masih banyak di saya, kalau mau saya bagikan," tambahnya dengan nada bercanda.
Selain kartu CS'an, Christian juga menyebut adanya "Kartu Srikandi" untuk keperluan lain, namun ia heran mengapa hanya kartu CS'an yang menjadi bahan fitnah.
Fungsi Kartu CS'an
Christian memaparkan tiga fungsi utama dari kartu tersebut:
1. Identifikasi Relawan Pemantau TPS: Memastikan relawan yang bertugas terdata dengan jelas.
2. Pengawasan Politik Uang: Membantu melaporkan indikasi pelanggaran ke Bawaslu.
3. Identifikasi Saksi Resmi: Mendukung saksi resmi partai dalam tugas mereka di TPS.
Serena Francis menambahkan bahwa tim mereka selalu berkomitmen pada prinsip kampanye bersih dan transparan. "Kami ingin masyarakat memilih karena visi dan program, bukan karena iming-iming," tegasnya.
Pasangan ini mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar. "Fokus kita adalah membangun Kupang yang lebih baik," tutup Christian. ***