Kupang, mutiara-timur.com || DALAM acara Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIKUM) Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H., M.H., Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng., menekankan pentingnya adaptasi pendidikan tinggi terhadap tantangan globalisasi. Ia menyoroti bahwa globalisasi membuka peluang besar sekaligus menghadirkan masalah yang harus diantisipasi secara matang.
“Globalisasi memberikan peluang bagi sumber daya manusia untuk berkompetisi di pasar global, tetapi ini juga menjadi ancaman jika kita tidak siap menghadapi persaingan yang ketat, terutama dalam penguasaan digitalisasi dan inovasi teknologi informasi,” ujar Prof. Adrianus.
Dalam sambutannya, ia menekankan transformasi metode pendidikan konvensional menjadi lebih relevan dengan kebutuhan masa depan. “Riset di perguruan tinggi harus mempersiapkan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yang tidak pasti. Kita memerlukan metodologi baru yang tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan critical thinking,” tegasnya.
Prof. Adrianus juga menyoroti rendahnya angka partisipasi pendidikan tinggi di NTT yang berada di angka 31,45%, sedikit di bawah rata-rata nasional. Ia mendorong semua pihak untuk bekerja sama meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, termasuk melalui pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
“Kurikulum perguruan tinggi harus diorientasikan pada kebutuhan pasar dan pengembangan kapasitas mahasiswa, agar mampu menciptakan nilai tambah di masyarakat,” imbuhnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada STIKUM Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H., M.H. atas kontribusinya dalam mengurangi kesenjangan akses pendidikan tinggi di NTT. Lembaga ini dianggap berperan penting dalam mencetak generasi berkualitas yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Pada akhir sambutannya, Prof. Adrianus mengajak seluruh perguruan tinggi di wilayah XV untuk terus melakukan akselerasi mutu pendidikan, inovasi, dan kolaborasi lintas disiplin serta antarnegara demi mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Perguruan tinggi harus menjadi motor penggerak perubahan. Hanya dengan pendidikan yang berkualitas, kita dapat menciptakan generasi yang mampu bersaing secara global dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Acara wisuda ini menjadi momen refleksi penting bagi para wisudawan dan civitas akademika STIKUM untuk terus maju menghadapi tantangan zaman dengan semangat inovasi dan dedikasi.*(usgo)