Kupang mutiara-timur.com || PADA momen bersejarah wisuda Fakultas Hukum STIKUM Prof. Dr. Yohanes Usfunan,S.H. MH, Folkes Sinlae, wakil wisudawan, menyampaikan kesan yang menyentuh hati mengenai perjalanan panjang empat tahun terakhir. Di hadapan para dosen, teman-teman, dan keluarga yang hadir. Dia juga mengungkapkan rasa syukur mendalam kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Demikian Folkes wakil wisudawan STIKUM pada Sabtu, (7/12/24) dalam ungkapan hati pesan dan kesannya pada forum Wisuda di Nasipanaf Kupang.
"Segala rintangan dan dinamika yang kami hadapi hanya bisa kami lalui berkat perlindungan dan bimbingan-Nya. Di titik ini, kami berdiri dengan penuh sukacita, bersama mereka yang senantiasa mendukung kami," ucap Folkes, dengan suara yang menggetarkan hati.
Perjalanan Penuh Tantangan dan Nilai
Dalam perjalanan ini, para mahasiswa tak hanya diuji dalam pemahaman teori, tetapi juga bagaimana mereka mampu menghidupi nilai-nilai kedisiplinan, moralitas, dan etika sebagai calon penegak hukum. “Kami diajarkan untuk menjadi pribadi yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu menjaga tata krama dan profesionalisme,” tambahnya.
Salah satu momen unik yang dikenang adalah ketika seorang mahasiswa, karena gugup, tanpa sengaja memanggil dosen dengan sebutan "Pak Bos." Meski sempat memancing tawa, pengalaman ini mengajarkan pentingnya menjaga kehormatan dan sikap profesional dalam setiap situasi.
Metode Pembelajaran yang Menguji Nyali
Hal yang paling membedakan Fakultas Hukum adalah metode pembelajarannya. Tidak ada ujian tertulis, melainkan ujian lisan berupa wawancara langsung dengan dosen. “Metode ini tidak hanya mengasah keberanian, tetapi juga kemampuan argumentasi kami. Kami dilatih untuk berpikir cepat dan tetap tenang di bawah tekanan,” ujar Folkes.
Pengalaman praktek yang diberikan sejak semester tiga menjadi keunggulan lain yang tak terlupakan. Melalui simulasi sidang, mahasiswa memerankan berbagai peran, mulai dari hakim, jaksa, hingga terdakwa. "Kami benar-benar merasakan atmosfer ruang sidang dan belajar memahami hukum secara nyata," jelasnya.
Kisah Haru di Balik Kebanggaan
Namun, perjalanan ini tak selalu dihiasi senyum. Dengan mata berkaca-kaca, Folkes mengenang salah satu rekan mereka yang telah berpulang lebih dulu. "Perjuangan dan kenangan bersama akan selalu menjadi penyemangat kami untuk melangkah ke depan," ucapnya penuh haru.
Ucapan Terima Kasih dan Harapan ke Depan
Menutup kesannya, Folkes mewakili teman-temannya menyampaikan terima kasih mendalam kepada para dosen. "Bimbingan dan kesabaran Bapak dan Ibu dosen, meskipun kami sering melanggar aturan atau terlambat, adalah fondasi utama kesuksesan kami hari ini," katanya dengan penuh rasa hormat.
Kini, para wisudawan berdiri dengan penuh rasa syukur dan harapan. Dengan fondasi yang kuat dan pengalaman berharga, mereka siap melangkah sebagai generasi penegak hukum yang berintegritas, membawa nama baik almamater mereka ke masa depan. *(go)