Mutiara-timut.com, || HARAPAN ribuan warga Desa Ladogahar dan Bloro, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT, untuk menikmati air bersih pupus setelah proyek Instalasi Komunal Kecamatan (IKK) Nita mangkrak. Sesuai pantauan awak media proyek senilai Rp 3,5 miliar yang dikerjakan oleh CV Araya Bina Konstruksi ini berhenti sejak 2023, menyisakan kekecewaan mendalam. Karena kerinduan akan air pelepas dahaga dan pemenuhan kebutuhan dasar lain tak terpenuhi.
“Proyek IKK Nita merupakan satu-satunya harapan kami untuk menikmati air bersih. Tapi sampai sekarang kami hanya melihat meteran air di depan rumah, tetapi airnya tidak keluar,” ujar Benediktus, warga Ladogahar.
Dia menambahkan bahwa setiap minggu, warga terpaksa mengeluarkan Rp150.000 hingga Rp200.000 untuk membeli air dari mobil tangki. “Kami sudah susah, proyek masuk eh harus gigit jari lagi,” keluhnya.
Proyek Tak Tuntas, Warga Terbebani
Pantauan di lokasi menunjukkan empat bak penampung yang tersebar di Desa Ladogahar dan Bloro belum selesai. Pekerjaan jaringan perpipaan baru sebatas Ladogahar ke Bloro, sedangkan reservoir, captering, dan mesin pompa belum rampung. Kondisi ini membuat warga tetap bergantung pada air hujan dan suplai air tangki.
Tindak Lanjut Pemerintah
Juventus Gajon, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Sikka, mengonfirmasi bahwa kontrak proyek telah diputus sejak 2023. Namun, pemerintah sedang berupaya mencari solusi anggaran untuk melanjutkan proyek ini.
“Kami akan mencari celah anggaran di daerah agar proyek IKK Nita segera dilanjutkan. Semoga ada perubahan anggaran di 2025,” jelasnya. Juventus juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga dua desa tersebut. *()