Kupang, Mutiara-Timur.com || SEKOLAH Tinggi Ilmu Hukum (STIKUM) Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H., MH Kupang dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Timor Leste atau Comissao Nacional de Eleicoes (CNE) menciptakan langkah monumental dalam memperkuat demokrasi dan sistem pemilu di kawasan. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung pada Rabu (11/12/2024) di Kampus STIKUM, Nasipanaf, Penfui, Kupang.
Sinergi Demi Pemilu Berkualitas
Direktur STIKUM, Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H., M.H., menegaskan bahwa kerjasama ini menjadi pijakan strategis untuk meningkatkan kualitas pemilu melalui pendekatan berbasis hukum internasional. “Kerjasama ini mencakup identifikasi tantangan regulasi, penerapan undang-undang secara inovatif, serta perumusan rekomendasi akademik untuk pemilu yang lebih representatif dan inklusif,” jelas Prof. Yohanes dalam sambutannya.
Kegiatan utama kolaborasi ini adalah Bimbingan Teknis (Bimtek) selama lima hari, di mana kedua pihak berbagi pengalaman dalam pengelolaan pemilu. “Kami ingin menciptakan model pemilu yang tidak hanya adil tetapi juga adaptif terhadap dinamika sosial dan teknologi,” tambahnya.
Teknologi dan Potensi Lokal sebagai Kunci
Presiden CNE, Dr. Jose Agosthino da Costa Belo Pereira, menyoroti pentingnya adaptasi terhadap teknologi modern, termasuk kecerdasan buatan, untuk mengatasi tantangan global dalam penyelenggaraan pemilu. Ia juga menekankan bahwa potensi lokal, khususnya dari wilayah perbatasan seperti Atambua hingga Kupang, dapat menjadi aset berharga dalam kaderisasi kepemimpinan.
“Kita harus percaya pada kekuatan lokal untuk membangun demokrasi yang kokoh. Kolaborasi lintas negara ini adalah bukti bahwa sinergi regional mampu menciptakan tata kelola pemilu yang lebih baik,” ujar Jose.
Model Kolaborasi Regional
Kerjasama ini juga melibatkan diskusi tentang pemanfaatan teknologi cerdas dalam sistem pemilu, pengembangan kapasitas hukum, dan inovasi kebijakan. STIKUM Kupang dan CNE Timor Leste berharap kolaborasi ini menjadi contoh bagi negara-negara lain di kawasan untuk membangun tata kelola pemilu yang transparan, modern, dan berbasis keadilan.
Melalui sinergi ini, STIKUM dan CNE tidak hanya mempererat hubungan bilateral tetapi juga mencetak sejarah baru dalam penguatan demokrasi regional. *(go)