Kupang – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, bersama Wakil Wali Kota, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., membahas kerja sama dengan Containder, perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah terintegrasi dan terdigitalisasi.
Pembahasan kerja sama ini berlangsung melalui Zoom Meeting pada Rabu (12/3) di Aula Garuda. Selain Wali Kota dan Wakil Wali Kota, turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, S.H., Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Matheos A.H.T. Maahury, S.E., serta perwakilan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kupang. Sementara itu, dari pihak Containder, Founder Billy Gracia Josaphat Jobel Mambrasar memaparkan konsep kerja sama.
Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menyambut baik tawaran kerja sama ini. Ia menilai konsep pengelolaan sampah yang ditawarkan Containder sejalan dengan visi Pemkot Kupang dalam menciptakan sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Dalam skema kerja sama ini, setiap kecamatan di Kota Kupang akan memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang dilengkapi berbagai teknologi modern, seperti Refuse-Derived Fuel (RDF), bank sampah, dan pengolahan limbah organik menggunakan maggot. TPST di setiap kecamatan juga akan memiliki mesin pencacah plastik, mesin pengepres, serta fasilitas RDF untuk mengonversi limbah menjadi energi.
"Setiap kecamatan harus memiliki TPST yang lengkap. Jika ada teknologi lain seperti pirolisis, kita juga terbuka untuk kolaborasi lebih luas," ujar dr. Christian Widodo.
Selain itu, Pemkot Kupang menargetkan pengurangan sampah yang langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hingga 85%. Sampah yang tidak bisa diolah di TPST akan dikirim ke TPA yang juga akan dilengkapi fasilitas pengolahan lanjutan.
Billy Mambrasar menambahkan bahwa Containder siap mendukung 100 hari program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang dengan berbagai inisiatif strategis, seperti:
- Menyediakan mesin pencacah dan pengepres sampah
- Mengirimkan sampah plastik ke offtakes untuk dikonversi menjadi nilai ekonomi
- Memasang RDF guna mengubah limbah organik menjadi energi
- Mengumpulkan 1.000 ton sampah dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal
- Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kupang
Dalam kerja sama ini, Containder juga akan mendorong pemanfaatan aplikasi digital dan kendaraan listrik untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah.
Selain pengelolaan sampah, Pemkot Kupang dan Containder juga membahas pengembangan UMKM berbasis digital. Wakil Wali Kota, Serena Cosgrova Francis, optimistis bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi anak muda di Kota Kupang, terutama melalui program NTT Creative Hub.
"Untuk mendukung UMKM, kita perlu membuat roadmap pengembangan bisnis bagi anak muda, termasuk pelatihan digitalisasi dan brand identity," ujar Serena Cosgrova Francis.
Billy Mambrasar menegaskan bahwa Containder akan menggandeng pihak swasta untuk menyelenggarakan workshop dan pelatihan digitalisasi UMKM di Kota Kupang. Program ini mencakup:
- Mentorship dari pakar digital untuk membangun identitas merek UMKM
- Pelatihan digital marketing untuk meningkatkan daya saing
- Pendampingan perencanaan bisnis, eksekusi, dan evaluasi
Dengan adanya kerja sama ini, Pemkot Kupang berharap dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah, menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat, serta mendorong UMKM untuk beradaptasi dengan era digital. *(go)