Kupang – Ratusan pemuda dari 22 gereja di Klasis Kota Kupang Barat, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bergotong-royong membersihkan tumpukan sampah di jalur 40 pada Sabtu, 29 Maret 2025. Mereka berjibaku mengangkut sampah yang selama ini menumpuk dan mencemari lingkungan di kawasan tersebut.
Tak hanya di jalur 40, aksi bersih-bersih ini berlanjut ke tiga titik tumpukan sampah di RT13, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa. Di lokasi yang berbatasan langsung dengan area kehutanan itu, mereka menemukan berbagai jenis sampah plastik dan limbah lainnya yang sudah lama menumpuk hingga membusuk. Dengan semangat kebersamaan, para pemuda menggunakan sekop dan tangan kosong untuk mengangkut sampah ke dalam kontainer yang telah disiapkan.
Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Barat, Pdt. Lelin Fointuna-Ndun, turut serta dalam kegiatan tersebut. Ia bahkan terjun langsung membersihkan sampah yang sudah lama membusuk, menunjukkan teladan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
Ketua RT13, Hendrik Misa, menyampaikan apresiasinya kepada para pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Klasis Kota Kupang Barat. Ia mengakui bahwa tumpukan sampah di lokasi tersebut sudah menjadi masalah serius yang sulit ditangani.
"Kita sudah bersihkan berulang kali, pasang papan peringatan di mana-mana, tapi tetap saja sampah menumpuk kembali. Saya sebagai Ketua RT sangat berterima kasih kepada Klasis Kota Kupang Barat yang sudah turun tangan membersihkan sampah ini," ujarnya.
Ia juga mengimbau warga sekitar agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, karena hal itu dapat menciptakan polusi dan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
"Sampai ibu Pendeta pun turun tangan membersihkan sampah. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menjaga kebersihan lingkungan," tegasnya.
Dengan aksi nyata dari ratusan pemuda gereja ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan semakin meningkat, sehingga permasalahan sampah di Kota Kupang dapat diatasi secara berkelanjutan.*(sa).