Wali Kota Kupang: Pallium Uskup Agung Simbol Persatuan dengan Takhta Suci

Kupang- Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menghadiri Misa Penerimaan Pallium untuk Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, yang berlangsung di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang pada Rabu, 19 Maret 2025. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, serta sejumlah tokoh agama dan umat Katolik setempat.

Pallium secara resmi diberikan oleh Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, sebagai simbol otoritas dan persekutuan antara Uskup Agung dengan Paus. Pallium sendiri merupakan busana liturgi yang dikenakan oleh uskup agung metropolitan, terbuat dari wol dan dihiasi dengan enam salib hitam sebagai tanda wewenang kepemimpinan dalam gereja.

Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menyampaikan rasa syukur atas momen penting ini dan menekankan makna mendalam dari Pallium yang diterima oleh Uskup Agung Kupang.

"Kami bersyukur atas rahmat Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang memungkinkan kita semua hadir dalam perayaan ini. Penerimaan Pallium ini bukan hanya simbol otoritas, tetapi juga persekutuan dan persatuan dengan Takhta Suci serta seluruh umat Katolik di dunia," ujar dr. Christian Widodo.

Sementara itu, Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, yang diterjemahkan oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, menegaskan bahwa Mgr. Hironimus Pakaenoni memiliki peran penting dalam kepemimpinan Gereja Katolik di Kupang dan sekitarnya.

"Suatu hari, saya menilai Uskup Agung Kupang sebagai seorang pendidik di seminari informator. Banyak di antara kalian yang mengenal Mgr. Hironimus Pakaenoni sebagai sosok terbaik, baik sebagai imam maupun inspirasi bagi umat Katolik," kata Mgr. Piero Pioppo.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, dalam pernyataannya mengungkapkan harapan agar Pallium yang diterimanya semakin mempererat hubungan antara gereja lokal dengan Takhta Suci serta memperkuat persatuan dengan para uskup lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Pallium ini adalah simbol liturgis persekutuan, yang tidak hanya menghubungkan saya dengan Paus, tetapi juga dengan para uskup di seluruh dunia. Ini adalah tanda persatuan dan tanggung jawab dalam pelayanan gerejawi," ungkapnya.

Acara ini diakhiri dengan doa dan ucapan selamat dari para tamu undangan kepada Uskup Agung Kupang atas penerimaan Pallium sebagai lambang kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan oleh Gereja Katolik. *(go)


Iklan

Iklan