Kupang – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menerima kunjungan Anggota DPD RI asal NTT, Paul Liyanto, serta Guru Besar Universitas Jiangxi, Prof. Tao. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam membahas berbagai aspek pembangunan Kota Kupang, termasuk reformasi birokrasi, pengelolaan lingkungan, pengembangan UMKM, serta potensi kerja sama akademik dan investasi.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota memperkenalkan sejumlah pejabat daerah yang menjadi bagian dari pemerintahan baru Kota Kupang. Pejabat yang diperkenalkan meliputi:
- Mrs. Serena C. Francis – Wakil Wali Kota
- Mr. Farenc – Sekretaris Daerah
- Mr. Ignas – Asisten Daerah ke-2
- Mr.Abdul Javi – Kepala Dinas Pendidikan Daerah
- Mr. Evan – Kepala Dinas UMKM
- Mr. Hanky – Kepala Dinas Manajemen Pemerintahan
Wali Kota menyampaikan bahwa sinergi antarpejabat ini akan menjadi kunci dalam mencapai target pembangunan yang telah dicanangkan.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menegaskan bahwa dalam 100 hari pertama, pemerintah daerah memiliki tiga fokus utama yang harus segera ditindaklanjuti:
Pengelolaan Sampah
Pemerintah berkomitmen untuk menangani permasalahan lingkungan yang mendesak, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Berbagai strategi akan diterapkan untuk menciptakan sistem yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Pengembangan UMKM
Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi prioritas dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Berbagai program akan dijalankan untuk memberikan akses modal, pelatihan, serta pemasaran yang lebih luas bagi pelaku UMKM di Kupang.
Reformasi Birokrasi
Efisiensi dan transparansi dalam pemerintahan menjadi fokus utama. Pemerintah Kota Kupang akan melakukan penyederhanaan proses administrasi, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta memanfaatkan teknologi untuk mempercepat berbagai layanan.
Selain ketiga prioritas tersebut, Wali Kota juga menyoroti tantangan besar lainnya, yaitu ketersediaan air bersih. Struktur tanah berbasis karang di Kota Kupang menjadi kendala dalam penyediaan air bersih yang memadai bagi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mencari solusi inovatif dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk investor dan akademisi.
“Kami satu visi, satu frekuensi. Kami berharap dukungan dari semua pihak, termasuk investor, untuk membantu mengatasi tantangan yang ada,” ujar Wakil Wali Kota.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Jiangxi, Prof. Tao, menyampaikan gagasan terkait kerja sama pendidikan antara Kota Kupang dan universitas di China. Serena Francis, dalam penyampaian sambutannya, menegaskan pentingnya memperkuat hubungan akademik melalui beberapa inisiatif, antara lain:
Program Pertukaran Pelajar
Kota Kupang dan Universitas Jiangxi berencana membuat program pertukaran pelajar yang memungkinkan mahasiswa dari kedua negara untuk belajar dan memahami budaya masing-masing.
Inisiatif Riset Bersama
Kolaborasi penelitian di bidang pembangunan berkelanjutan, studi budaya, serta teknologi pendidikan menjadi peluang besar bagi kedua pihak untuk menemukan solusi inovatif terhadap tantangan global.
Pengembangan dan Pelatihan Fakultas
Dengan berbagi keahlian dan pengalaman, tenaga pengajar di Kupang dan China dapat meningkatkan kualitas pengajaran melalui lokakarya dan pelatihan akademik.
Pengembangan Kurikulu
Kerja sama dalam desain kurikulum akan memastikan bahwa siswa memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan global.
Integrasi Teknologi dalam Pendidikan
PePemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan akan menjadi fokus utama dalam kerja sama ini, sehingga pengalaman belajar dapat lebih interaktif dan efektif.
Prof. Tao menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya tentang memperoleh gelar, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang lebih cerdas dan siap menghadapi masa depan. Ia juga mengajak universitas-universitas di Indonesia untuk terlibat dalam riset keuangan guna membantu generasi muda memahami manajemen ekonomi dan bisnis.
"Kami ingin membawa lebih banyak pendidikan ke komunitas tanpa hambatan keuangan, agar lebih banyak orang bisa mengakses pengetahuan," ujar Prof. Tao.
Selain membahas pendidikan, Prof. Tao juga menyoroti potensi besar Kota Kupang dalam sektor pariwisata. Ia mengungkapkan bahwa semakin banyak wisatawan dari China yang tertarik mengunjungi Kupang, yang menunjukkan daya tarik daerah ini di tingkat internasional.
Sektor pariwisata yang berkembang harus diimbangi dengan upaya pelestarian budaya dan peningkatan fasilitas. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta diperlukan untuk memastikan bahwa pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat tanpa mengorbankan warisan budaya lokal.
Di akhir sambutan, Prof. Tao mengungkapkan harapannya agar Kupang terus berkembang, tidak hanya sebagai kota pariwisata, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan inovasi di Indonesia Timur.
Kunjungan Anggota DPD RI Paul Liyanto dan Guru Besar Universitas Jiangxi, Prof. Tao, menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama strategis antara Kota Kupang dan pihak internasional.
Dengan fokus pada reformasi birokrasi, pengelolaan lingkungan, pengembangan UMKM, serta penguatan sektor pendidikan dan pariwisata, pemerintah Kota Kupang berkomitmen untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat.
Pemerintah berharap dukungan dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk bersama-sama membangun Kota Kupang yang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan. *(go)