Wali Kota Kupang Tegaskan Komitmen Pelayanan Responsif di HUT ke-7 GMIT Shalom Tuanailuis

Kupang – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam memberikan pelayanan yang responsif kepada masyarakat saat menghadiri perayaan syukuran HUT ke-7 GMIT Shalom Tuanailuis Kolhua pada Selasa (11/3). Acara ini dihadiri oleh Ketua Majelis Klasis GMIT Kota Kupang Timur, Mercy Pattikawa – Kapioru, Ketua Majelis Harian bersama presbiter GMIT Shalom Tuanailuis Kolhua, Anggota DPRD Kota Kupang Dapil Maulafa, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi NTT Dra. Bernadeta M. Usboko, M.Si., Kepala Bagian Kesra Setda Kota Kupang, Camat Maulafa, Lurah Kolhua, perwakilan Sinode GMIT, perwakilan Polsek Maulafa, serta jemaat gereja.

Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan rasa syukur atas berkat dan dukungan dari Tuhan, keluarga, serta masyarakat Kota Kupang yang memungkinkan dirinya dan Wakil Wali Kota menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah. “Ini bukan tentang hebat kami berdua, tetapi karena dukungan dari Papa, Mama, kakak, adik, dan semua masyarakat. Tanpa basudara semua, kami bukan siapa-siapa,” ujar dr. Chris, sapaan akrabnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya sekadar memerintah, tetapi juga melayani masyarakat dengan penuh tanggung jawab dan keterbukaan. Wali Kota mengajak warga untuk tidak ragu menyampaikan saran, kritik, dan aduan kepada pemerintah kota demi perbaikan pelayanan. “Kami berjanji untuk selalu responsif dan komunikatif. Jika ada aduan, laporkan saja,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Wali Kota mengingatkan peran penting Lurah dan Camat dalam memastikan warga mendapatkan pelayanan yang cepat dan optimal. “Pak Lurah dan Pak Camat harus tanggap terhadap permasalahan warga. Kalau ada kendala, sampaikan langsung ke saya. Kami di Pemerintah Kota berkomitmen untuk tidak tinggal diam,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan bagi gereja, Pemerintah Kota Kupang melalui Bagian Kesra Setda Kota Kupang memberikan bantuan sebesar Rp50 juta kepada GMIT Shalom Tuanailuis Kolhua. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan gereja dalam melayani jemaat dan masyarakat sekitar.

Di akhir sambutannya, dr. Chris mengungkapkan filosofi bahwa setiap acara yang digelar harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, layaknya kapal yang dibangun untuk berlayar dan mengarungi lautan, bukan hanya diparkir di dermaga. “Acara harus membawa dampak bagi masyarakat sekitar. Jemaat GMIT Shalom Tuanailuis sudah menunjukkan hal itu, mereka sudah berlayar,” katanya.

Perwakilan jemaat GMIT Shalom Tuanailuis, Yosua Taklale, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Wali Kota Kupang serta Pemerintah Provinsi NTT yang telah mendukung perayaan ulang tahun gereja. Ia juga menekankan bahwa meskipun nama GMIT Shalom Tuanailuis sering sulit diucapkan, jemaat tetap teguh dalam kebersamaan dan semangat pelayanan.

"Walaupun nama Shalom Tuanailuis sering membuat banyak orang kesulitan mengucapkannya, termasuk teman-teman pendeta yang datang, namun semangat kebersamaan jemaat tetap kuat hingga hari ini," tambah Yosua.

Perayaan ini menjadi momen refleksi bagi jemaat GMIT Shalom Tuanailuis dalam mengenang perjalanan mereka sejak berdiri hingga kini, dengan harapan untuk terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Jemaat juga berharap hubungan yang terjalin antara gereja, pemerintah, dan masyarakat semakin erat untuk mendukung pembangunan Kota Kupang yang lebih baik. *(go)






Iklan

Iklan