Kupang — MESKI tantangan penanganan sampah di Kota Kupang masih besar, semangat untuk berubah semakin nyata. Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menegaskan komitmen pemerintah dalam menata pengelolaan sampah secara serius melalui pemaparan roadmap atau peta jalan pengelolaan sampah yang terstruktur dan bertahap.
Pernyataan ini disampaikan saat membuka kegiatan Lomba Penulisan Karya Tulis dan Debat Bahasa Inggris yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang pada Rabu, 23 April 2025.
“Jadi kami pemerintah sudah siapkan roadmap-nya. Ini serius, bukan sekadar wacana. Mulai dari rumah tangga, RT, kelurahan, hingga kecamatan, semua terlibat,” kata Wali Kota.
Ia menjelaskan, setiap Rukun Tetangga (RT) akan dilengkapi tempat sampah komunal. Dari 1.300 RT yang ada, akan dilakukan pembagian secara bertahap. Pemerintah bahkan telah menerima dukungan dari komunitas dan individu, yang menyumbangkan puluhan hingga ratusan tempat sampah.
“Kalau satu RT satu tempat sampah, kita butuh 1.300 unit. Tapi kita mulai dulu. Ada yang sumbang 20, 10, 5... Ini bukan soal jumlah, tapi soal semangat kebersamaan,” ujar Christian.
Untuk memastikan sistem berjalan, pemerintah menyiapkan tempat sampah berbahan besi di setiap kelurahan — total 51 unit besar sebagai penampungan awal. Kontainer-kontainer ini akan ditempatkan di lokasi strategis seperti lahan kosong atau lapangan sepak bola yang tidak terpakai. Langkah ini diambil untuk menghindari penumpukan dan bau tak sedap di lingkungan padat penduduk.
Tahapan berikutnya adalah pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan. TPST ini akan menjadi pusat pengolahan sampah dengan mesin pencacah plastik dan pengolah limbah sederhana, sehingga hanya 15% sampah residu yang akan dibuang ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA).
“TPST bukan hanya tempat buang sampah, tapi tempat mengolah. Dari situ bisa jadi barang bernilai, seperti bata dari sampah plastik, atau bahan daur ulang lainnya. Sampah bukan akhir, tapi awal dari peluang,” katanya.
Wali Kota juga menekankan bahwa pengangkutan sampah dari RT dan kelurahan akan dilakukan setiap hari oleh armada khusus, sehingga tidak ada lagi tumpukan yang menimbulkan bau atau keluhan warga. Pemerintah mendorong keterlibatan aktif semua elemen masyarakat demi terciptanya kota yang bersih, sehat, dan lestari.
“Anak cucu kita sebagai pemilik masa depan kota ini akan merasa bahagia dan menikmati kota yang sehat. Kota ini bukan hanya warisan dari leluhur, tapi pinjaman dari anak cucu kita.” - Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo. *(go)