Kota Kupang - SMP Negeri 11 Kota Kupang menjadi salah satu sekolah yang menonjol dalam mendukung program Sekolah Bersih dan Hijau yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Kupang. Dengan lahan seluas kurang lebih 20.000 meter persegi, sekolah ini punya ruang yang cukup untuk mewujudkan lingkungan belajar yang sehat, hijau, dan edukatif.
Kepala Sekolah SMP Negeri 11, Ibu Warmansah, S.Pd., saat ditemui media ini, mengucapkan terima kasih atas perhatian media terhadap perkembangan sekolah. Ia menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung program kebersihan dan penghijauan yang digagas pemerintah, karena hal itu sejalan dengan nilai-nilai keimanan.
“Dalam ajaran Islam dan agama manapun, kebersihan adalah bagian dari iman. Karena itu, kami wajib menjaga lingkungan sekolah tetap bersih dan rindang,” ujar Kepsek Warmansah.
Untuk mendukung program ini, SMP Negeri 11 telah menyediakan tempat sampah tiga warna sesuai dengan peruntukannya: hijau untuk sampah organik, kuning untuk sampah non-organik, dan merah untuk limbah berbahaya. Meskipun saat ini baru tersedia di titik-titik tertentu, namun sekolah terus berupaya memperluas penyebaran tempat sampah tersebut.
Tak hanya menyediakan fasilitas, pihak sekolah juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada siswa dan guru. Warmansah menjelaskan bahwa sudah tiga kali pihaknya melakukan sosialisasi langsung kepada seluruh siswa, termasuk melalui apel pagi dan pembuatan video edukatif sesuai instruksi Wali Kota Kupang.
“Setiap guru juga kami minta untuk selalu mengingatkan siswa saat belajar di kelas agar membuang sampah sesuai jenisnya,” tambahnya.
Dalam hal pengelolaan sampah, SMP Negeri 11 juga memanfaatkan sampah organik seperti daun-daun kering untuk dijadikan pupuk kompos. Daun-daun dikumpulkan dan dijadikan lapisan dalam lubang tanam bunga. Mereka juga dimanfaatkan untuk pupuk pot-pot tanaman yang tersebar di sekolah.
Sementara sampah non-organik, seperti plastik, dikumpulkan dalam satu tempat khusus untuk nanti disalurkan ke bank sampah atau tempat penampungan yang tersedia di kelurahan. Siswa juga diimbau untuk membawa botol minum sendiri dari rumah, mengurangi sampah kemasan air minum sekali pakai.
Saat ini, SMP Negeri 11 memiliki 29 ruang kelas dan 920 siswa, serta 78 tenaga pengajar dan pegawai, termasuk petugas keamanan. Ruang kelas tersebar di berbagai titik, mulai dari kelas 7 hingga kelas 9. Sebagian ruang praktikum seperti IPA dan keterampilan bahkan terpaksa digunakan sebagai ruang belajar reguler karena keterbatasan ruang.
“Kami mengupayakan semua siswa masuk pagi supaya fungsi kontrol guru berjalan baik,” jelas Warmansah.
Meski sudah banyak kemajuan, sekolah ini masih menghadapi tantangan seperti kondisi rumput yang tinggi dan basah di beberapa titik, serta kebutuhan paving blok di area tertentu. Rumput yang masih terlalu tinggi kini sedang dikelola agar tidak dibakar, tetapi dimanfaatkan untuk kebun sekolah.
“Kami tidak cabut rumput habis-habisan karena itu justru membuat lahan gundul dan panas. Rumput bisa jadi permadani alami di lapangan,” ujarnya.
Sekolah juga mulai merancang pemanfaatan lahan kosong untuk mendukung Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu gagasannya adalah membangun taman bunga dan kebun mini yang bisa menjadi sarana praktik kewirausahaan dan pertanian bagi siswa.
SMP Negeri 11 terus berbenah, tidak hanya dalam aspek fisik tetapi juga dalam pembentukan karakter siswa. Dukungan terhadap lingkungan bukan hanya sekadar program, tetapi bagian dari misi membentuk generasi yang beriman, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab terhadap masa depan.
“Kami berharap dukungan semua pihak agar sekolah ini makin hijau, makin bersih, dan makin membentuk siswa yang peduli pada lingkungan,” tutup Warmansah. *(go)