Kupang - JANE Natalia Suryanto resmi bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), langkah politik strategis yang kini viral setelah video tiktok "sirih pinang" dirinya tersebar luas di media sosial. Jane menegaskan bahwa keputusannya masuk PAN bukan sekadar mencari ruang gerak lebih besar, melainkan untuk mempercepat realisasi program-program pemberdayaan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Masuk ke PAN ini bukan soal ruang lebih besar buat saya bertumbuh, tetapi untuk mengerjakan lebih banyak hal. Saya berharap program-program yang saya jalankan saat ini, di tahun 2027 nanti, sudah resmi launching dan kita semua bisa melihat hasilnya," ungkap Jane.
Salah satu fokus besar Jane adalah pengembangan pertanian dan peternakan berbasis desa. Ia menggarap proyek pengembangan pisang lokal yang rencananya akan diekspor langsung dari NTT ke luar negeri, serta proyek “kebun Jane” — sebutan untuk area pertanian dan peternakan binaan yang tersebar di Belu, Flores Timur, Timor Tengah Utara, Rote Ndao, hingga Sumba Timur. Semua proyek ini didanai secara mandiri, tanpa jabatan politik ataupun sokongan negara.
Jane memahami bahwa 80 persen penduduk NTT hidup di wilayah pedesaan. Kondisi ini mendorongnya untuk lebih fokus pada sektor pemberdayaan desa, seperti pengembangan ekonomi lokal, ternak rakyat, hingga infrastruktur pendidikan. Ia bahkan rutin mengirimkan anak-anak muda NTT ke Jakarta dan luar negeri untuk belajar keterampilan baru, agar mereka bisa kembali membangun daerah asal tanpa bergantung pada bantuan.
“Saya ingin orang NTT punya kail, bukan hanya menerima ikan. Kalau mereka mandiri, otomatis mereka berhenti tergantung pada bantuan. Itu kenapa saya fokus membekali mereka dengan kemampuan,” kata Jane.
Terkait dinamika politik nasional, Jane menyoroti keputusan Mahkamah Konstitusi soal ambang batas parlemen (PT) untuk Pemilu 2029. Ia menilai perubahan ini membuka peluang baru, namun tetap menegaskan bahwa fokusnya adalah kerja nyata, bukan sekadar politik praktis.
Dengan bergabungnya ke PAN — partai yang memiliki sembilan menteri di kabinet, termasuk Menteri Desa — Jane yakin jalannya untuk memperkuat desa-desa di NTT akan lebih terbuka. “NTT ini 80 persen penduduknya tinggal di desa. Kalau kita ingin NTT maju, maka majukan dulu desanya,” ujarnya.
Jane juga mengajak masyarakat NTT untuk terus mendukung langkahnya. Ia menekankan bahwa politik bukanlah sesuatu yang kotor, tetapi alat untuk mempercepat perubahan, jika dijalankan dengan niat melayani.
“Saya merasa terhormat bergabung dengan PAN. Ini bukan soal kepentingan pribadi, tapi soal kesempatan membangun NTT lebih luas lagi. Dengan jaringan PAN yang kuat, kita bisa lebih banyak membantu rakyat, khususnya yang ada di pedesaan,” pungkasnya. *(go)