![]() |
Ketua DPRD Kota Kupang, Ricard Odja beri keterangan di Ruang Kerjanya |
Kupang – Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja, menegaskan pentingnya percepatan pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) sebagai landasan utama dalam pembangunan Kota Kupang ke depan.
Hal ini disampaikan Richard kepada media pada Rabu, (09/04) usai berkoordinasi dengan Komisi III DPRD dan pihak terkait lainnya dalam rangka melanjutkan tahapan pembahasan Perda RT/RW.
“Ini menjadi satu hal yang sangat vital bagi pembangunan Kota Kupang ke depan. Karena itu, kami mendorong proses pemeriksaan, evaluasi, hingga mendengar aspirasi publik untuk menghasilkan aturan yang kuat dan berpihak pada kepentingan bersama,” kata Richard Odja.
Menurutnya, Komisi III DPRD sudah memahami langkah-langkah yang harus diambil, termasuk melakukan pembahasan teknis dan melihat kembali penataan kota yang baik dan berkelanjutan.
“Banyak ruang-ruang di Kota Kupang yang sejatinya tidak boleh dibangun gedung. Kita ingin memastikan bahwa roadmap pembangunan nanti benar-benar memperhatikan ruang terbuka hijau, kawasan campuran, dan zona lainnya,” jelasnya.
Richard juga menekankan bahwa Perda RTRW ini akan berlaku ke depan, bukan berlaku surut. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk terlibat aktif dalam proses pembahasan secara lebih serius dan teknis.
Menanggapi lambannya pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Richard berharap aturan baru nantinya dapat mempercepat proses administrasi tersebut. “Masyarakat butuh kepastian, dan PBG yang cepat adalah bagian dari layanan itu,” ujarnya.
Terkait penguasaan ruang publik oleh kelompok masyarakat tertentu, Richard menegaskan bahwa sertifikat hak milik menjadi satu-satunya pengakuan hukum yang sah. “Kalau memang ada hak yang jelas, silakan. Tapi kalau menguasai ruang publik seperti ruang hijau tanpa dasar hukum, maka akan ditertibkan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penataan aset daerah dan ruang publik yang selama ini ditempati oleh pedagang. “Tempat yang sudah indah jangan sampai rusak karena penataan yang tidak elok. Kita akan lakukan pendekatan agar semuanya tetap tertib dan nyaman,” pungkas Richard. *(go)