Kupang Hijau Bukan Mimpi! Dimulai dari Sekolah: Dinas P dan K Bermitra dengan Balai DAS Salurkan 2.000 Pohon

Kota Kupang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Kupang menggagas langkah nyata mendukung Program Prioritas Wali Kota Kupang lewat peluncuran Program Sekolah Hijau. 

Sebanyak 2.000 anakan pohon pada Rabu, (16/04) di Kantor dinas ini dibagikan dan selanjutnya mulai ditanam di berbagai sekolah dasar dan menengah pertama yang memiliki lahan memadai di wilayah Kota Kupang.

Anak pohon itu terdiri dari 500 anakan mangga, 500 lengkeng, 500 jambu kristal, dan ratusan bunga asoka yang diperoleh melalui kerja sama strategis dengan Balai  Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benanain - Noelmina.

Foto: Oktovianus Naitboho, Kabid Pendidikan Dasar 

Oktovianus Naitboho, Kabid Pendidikan Dasar Oktovianus Naitboho, Kabid Pendidikan Dasar mewakili Kepala Dinas P dan K Kota Kupang kepada media menyampaikan rasa terima kasih atas respon cepat Balai DAS dalam menjawab permintaan 2.000 pohon anakan demi mendukung lingkungan sekolah yang lebih hijau, rindang, dan sehat.

 “Program ini bukan hanya soal tanam pohon. Ini tentang menciptakan suasana belajar yang nyaman, segar, dan menyehatkan bagi generasi muda,” tegasnya.

Distribusi anakan dimulai hari ini, dengan prioritas diberikan kepada sekolah-sekolah yang memiliki lahan cukup untuk ditanami. Jika stok habis, Dinas P dan K akan mengajukan permohonan tambahan ke Balai BPDAS.

Dinas P & K menegaskan bahwa seluruh tenaga teknis akan dilibatkan dalam pengawasan, seperti yang sebelumnya dilakukan pada program sarana kebersihan.

“Kami akan kontrol langsung ke lapangan. Nanti kami juga akan kolaborasi dengan lurah sebagai satuan tugas bersama untuk mengelola sampah sekolah,” ungkap Okto sapaan akrab Kabid Pendidikan Dasar.

Program Sekolah Hijau ini juga diharapkan bisa menjadi solusi alami menghadapi musim panas ekstrem di Kupang. Setiap guru wali kelas bersama siswanya diharapkan merawat pohon secara konsisten agar tumbuh dan memberikan manfaat jangka panjang.

Program  sekolah hijau mendapat sambutan baik dari para guru dan kepala sekolah yang nampak datang mengambil anakan pohon di kantor dinas.

Foto: Silvester Ipir guru SMPN Naioni

Silvester Ipir, guru di SMP Negeri 17 Kelurahan Naioni, mengapresiasi program ini sebagai langkah penting menciptakan pembelajaran yang terintegrasi dengan alam.

“Sekolah kami tidak berpagar, jadi kami buat pagar alami dari batang kayu pohon. Anak-anak juga kami libatkan agar merasa memiliki dan bertanggung jawab atas tanaman,” jelasnya.

Foto:Lince Watuwayah, Plt. Kepala SMPN 20 Oesapa 

Lince Watuwayah,  Plt. Kepala SMPN 20 Oesapa, juga menyambut baik inisiatif ini. Ia menyebut program ini sangat membantu sekolah dalam menciptakan suasana yang hijau dan nyaman.

“Kami punya lahan cukup dan air tersedia, jadi ini sangat cocok. Anak-anak juga akan kami libatkan dalam proses penanaman dan perawatan,” ucapnya.

Foto:Roslin Toik, Kepala SD GMIT Manulai 2

Sementara itu, Roslin Toik, Kepala SD GMIT Manulai 2, bahkan menargetkan pemanfaatan lahan sekolah yang luas hingga satu hektar untuk penanaman.

 “Ini bukan cuma soal hijau, tapi soal mendidik karakter. Setiap siswa kelas 6 akan menanam pohon sebagai jejak tinggal di sekolah. Guru dan penjaga sekolah pun turun tangan bersama,” ungkapnya penuh semangat.

Roslin Toik Kepala Sekolah SD GMIT ini menutup pernyataan dengan pesan  yang luar biasa menyentuh setiap orang.

 “Kalau kita ingin sekolah sehat dan indah, kepala sekolah dan guru harus jadi yang pertama bergerak. Tidak bisa hanya menuntut murid. Tanam dan rawat pohon adalah tanggung jawab bersama, termasuk orang tua, " pintahnya. *(go)





Iklan

Iklan