Lesehan Bareng Petugas Sampah, Wali Kota Kupang Luncurkan Revolusi Bersih Lewat Program 'Besti Beruntung'

KUPANG – Suasana berbeda terlihat di halaman Kantor Wali Kota Kupang pada Rabu (16/4), saat Wali Kota dr. Christian Widodo dan Wakil Wali Kota Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., duduk lesehan bersama para petugas kebersihan. Bukan sekadar simbolis, pertemuan ini menjadi momen penting lahirnya road map baru pengelolaan sampah di Kota Kupang.

Turut hadir dalam diskusi tersebut, Penjabat Sekda Kota Kupang Ignasius Repelita Lega, SH., jajaran perangkat daerah teknis, serta para camat. Fokus utama pembahasan adalah strategi 100 hari penanganan sampah, yang kini mulai dijalankan secara sistematis.

“Saya kumpulkan semua hari ini untuk samakan semangat dan pemahaman. Tidak boleh ada yang jalan sendiri di luar kerangka,” tegas Wali Kota Christian.

Dalam paparannya, Pemkot Kupang menyoroti pentingnya pemetaan ulang timbulan dan titik tumpukan sampah, termasuk optimalisasi Intermediate Storage Management (ISM) di tingkat kecamatan dan kelurahan. Pemkot mendorong sistem pemilahan sampah sejak dari rumah, menggunakan tiga jenis tempat sampah: hijau (organik), kuning (anorganik), dan merah (B3).

Sebagai langkah awal, 1.300 kontainer plastik besar akan didistribusikan hingga tingkat RT, dengan 200 unit telah tersedia berkat dukungan komunitas dan pelaku usaha. Armada angkut pun diperkuat dengan truk armroll, motor listrik, dan 68 kontainer besi yang dipantau dengan CCTV serta sistem digital real-time.

Dalam upaya menciptakan keteraturan, jadwal pengangkutan sampah akan dipublikasikan dan dipantau ketat. Pelanggaran akan ditindak, termasuk sanksi kerja sosial dan publikasi wajah pelanggar di media sosial sebagai efek jera.

TPST Kecamatan akan menjadi pusat pemilahan modern yang dilengkapi mesin pencacah plastik, alat pengolah pupuk organik, maggot, dan conveyor sorting. Selain menjadi solusi kebersihan, TPST juga membuka peluang kerja baru dan menjadi rumah bagi bank sampah dengan harga dasar terstandar.

Wakil Wali Kota Serena menambahkan, awak kebersihan akan menerima insentif tambahan di luar upah lembur, dan akan mendapat pemeriksaan kesehatan rutin sebagai bentuk perhatian pada kesehatan mereka.

Salah satu inovasi paling menonjol adalah peluncuran program “Besti Beruntung” (Bebas Sampah, Pasti Berubah, Untung) – gerakan partisipatif warga dalam menciptakan kota yang bersih dan sehat. Tak hanya itu, teknologi kecerdasan buatan (AI) juga segera digunakan dalam Call Center pengaduan sampah dan pohon.

Menutup diskusi, Wali Kota Christian mengutip pepatah bijak: “Jika ingin pergi cepat, berjalanlah sendiri. Jika ingin pergi jauh, berjalanlah bersama-sama.”.*(go)

Iklan

Iklan